Hanya pandangan pribadi yang tidak ingin dibenturkan dengan pandangan lain.
Sesuai apa yang dilihat, dirasakan dan diamati dengan ilmu, pengalaman dan pemahaman yang dimiliki sebagai salah satu orang dari bagian masyarakat dunia yang menjadi sasaran virus.
Sudah tujuh bulan virus corona atau Coronavirus Disease (covid-19, WHO) menyerang Indonesia dan sudah banyak korban meninggal namun tidak sedikit juga korban sembuh. Kadang kita terlalu fokus pada jumlah orang yang meninggal karena memang dalam kurun waktu yang sangat lama setiap 100 tahun sekali, sejak virus dahsyat melanda dunia dari tahun 1720 wabah Sampar, 1820 wabah kolera, 1920 wabah flu spanyol dan 2020 wabah virus corona (Kompas.com). Semakin hari terus bertambah jumlah korban meninggal akibat virus corona, trend nya terus mengalami peningkatan.
Apa sih sebenarnya  virus corona itu? Dari pengamatan sederhana, sejatinya ini virus biasa yang sama dengan virus lain umumnya hanya karena virus baru yang cepat sekali penyebarannya dan belum diketahui cara menghindari terkena virus sehingga banyak orang terinfeksi yang berakibat kematian akhirnya dianggap sebagai virus mematikan.Â
Situasi ini tentu menakutkan dan berdampak pada rasa cemas yang tinggi bagi manusia justru menurunkan imun tubuh sehingga memudahkan terserang virus. Dianggap virus mematikan, karena sebagai virus baru belum ditemukan vaksin sebagai penawar virus, dan menyerang siapa saja tanpa melihat status sosial apakah kelompok masyarakat terdidik atau bukan, kaya atau miskin dan seterusnya. Utamanya virus menyerang orang dengan usia renta serta memiliki penyakit bawaan/penyerta.
Orang yang memiliki imun tubuh yang baik tidak mudah terserang virus (menjalankan disiplin protokol kesehatan covid-19 dengan baik) atau jika merasakan gejala terkena virus dan melakukan upaya mandiri maka virus dapat hilang dengan sendirinya. Kesadaran ini muncul karena masa serangan sudah memasuki waktu yang cukup lama sehingga sudah paham untuk mengetahui pola menghindarinya.Â
Jika sudah ditemukan obat/vaksin maka pola ini sama dengan virus-virus umumnya di masa lalu yang akhirnya hidup berdampingan selama manusia ada. Pada tahun 1920 terjadi wabah flu Spanyol yang disebut juga dengan flu H1N1 yang mengalami mutasi genetikal jauh lebih berbahaya dari virus biasa dan menginfeksi lebih dari 500 juta manusia di seluruh dunia akibat merusak sistem kekebalan tubuh ditambah kondisi malnutrisi dan rumah sakit yang penuh sesak, kebersihan yang buruk menyuburkan bakteri cepat menyebar.
Pola yang sama akibat tidak diketahui jenis penyakit dan pengobatannya. Namun saat itu dunia medis belum berkembang seperti saat ini dan kualitas kehidupan manusia tidak sebaik saat ini pendidikan dan kesehatan. Jika virus sudah menjadi bagian  dari kehidupan manusia maka memunculkan herd immunity bagi manusia, cyclus ini akan terus seperti ini selama kehidupan manusia ada.
Menjadi tantangan tersendiri bagi manusia selain berupaya untuk meningkatkan kualitas hidup akibat kemajuan dan kemodernan zaman di sisi lain harus bisa menghadapi situasi yang tidak terduga seperti serangan wabah yang sifatnya global.
Terbaik saat ini  berfokus pada aktivitas (sebagai tuntutan kehidupan) namun kedepankan protap kesehatan covid-19 dengan rajin mencuci tangan, gunakan sanitizer, rajin menjaga kebersihan tubuh, gunakan selalu masker di ruang publik, hindari kumpulan orang dengan menjaga jarak, hindari menyentuh benda-benda di area publik langsung dengan tangan, gunakan face shield, olahraga teratur, jaga pikiran, istirahat cukup, asupan gizi cukup, dan lebih ke spirit spritual.Â
Jika masing-masing setiap individu telah fokus pada upaya ini dan tidak panik dalam menghadapinya maka dapat meminimalisir dampak buruk wabah otomatis dapat beraktivitas dan produktif karena tidak perlu khawatir dan dilalui dengan kebiasaan baru yang menyehatkan, maka keberuntungan akan berpihak pada manusia karena tidak kalah menghadapi virus, manusia sebagai pengendali hidup. Kehadiran virus corona harapannya membawa peningkatan kualitas manusia di dunia maupun di Indonesia khususnya. Bangkit dan tetap semangatt, selamat beraktivitas !!
Jakarta, 30 Agustus 2020.
Dr. SusiLawati M.Han
Wakadep Luar Negeri dan Keamanan Nasional DPP PD.