Mohon tunggu...
Susi Gusnita
Susi Gusnita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/universitas Andalas/sastra Indonesia/Fakultas ilmu Budaya

Hobby memanah, dalam bidang panahan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

19 Hari

22 Juli 2022   16:02 Diperbarui: 22 Juli 2022   16:03 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

 Detik demi detik ku lalui bersama mu, menit demi menit ku lewati bersama mu, waktu demi waktu aku selalu merindukan dirimu. Di atas kertas putih ku rangkai demi rangkaian kata hingga tersusun berbagai kalimat dan pada akhirnya tertata seperti kisah nyata kita, setiap waktu kita selalu bercerita dengan canda dan tawa hingga pada akhirnya waktu pun berganti malam tidak terasa pada waktu itu 10 hari kita lalui dengan kebahagiaan dan rencana yang begitu indah sampai kita lupa bahwa pertemuan ini hanya sebagai tanda perkenalan saja, 19 hari engkau mengenal ku, namun kau sudah menilai sifat ku aneh dan mengatakan hubungan kita berakhir begitu cepat, secepat itukah kau mengakhiri semuanya, apa ini salah ku, aku sadar bahwa aku hanya lah gadis yang tidak secantik wanita lain, namun kenapa? Dan bagaimana? Karena apa? Kenapa kau begitu mudah nya mengatakan brik kepadaku hingga kau lupa dengan janjimu, setiap detik aku bertanya-tanya dan setiap menit aku terheran-heran dengan sifat ku sendiri, aku bertanya kepada diri ku kenapa aku dikatakan aneh padahal dia baru mengenal ku 19 hari, 19 hari kau belum mengenal latar belakang ku, sifat ku, karakter ku, Atitute ku, akhlak ku dan bagaimana bisa engkau menilaiku aneh? Apa karena aku jelek? Apa aku melukaimu? Katakan lah, jujur lah, namun seketika aku sadar, bahwa mencintai seseorang itu tidak perlu balasan ia juga mencintaiku, cukup cintai dia jangan berharap balasan cinta nya, namun berlebih-lebihan lah cinta ku kepada Allah dari pada kepada hambanya, selamat tinggal 19 hari ku, yang mana disana aku merasakan sedikit kebahagiaan walaupun akhirnya mengecewakan dan menyakitkan. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun