Mohon tunggu...
Rosmani Huang
Rosmani Huang Mohon Tunggu... Karyawan swasta - Karyawan Swasta

Enjoy this life with positive thinking

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Rangkap Tugas, Kenapa Tidak?

14 Agustus 2021   16:35 Diperbarui: 14 Agustus 2021   19:49 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar: Kompas

Rangkap tugas dalam dunia kerja pada dasarnya bukan suatu hal yang luar biasa. Kadang tugas tambahan tersebut hanya bersifat sementara yaitu pada saat teman kantor cuti atau sakit. Tetapi adakalanya tugas tambahan tersebut bersifat permanen.

 Menerima atau menolak tugas tambahan yang diberikan tergantung dari pribadi masing-masing yang menerima penugasan tersebut. 

Mungkin ada yang menolak karena ada alasan tertentu. Mungkin menolak karena walaupun diberikan tugas rangkap tetapi tidak ada kenaikan gaji atau karena tidak mau terlalu sibuk. 

Tetapi menurut saya tidak ada salahnya kita menerima tugas rangkap. Walaupun tidak ada kenaikan gaji tetapi seperti kata peribahasa "Practice makes perfect". Kita akan terbiasa melakukan suatu tugas kalau sudah biasa mengerjakannya.

Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi kedepannya. Tetapi saya meyakini hasil tidak akan mengkhianati usaha. Apalagi kita sudah diberikan talenta oleh Tuhan, jadi tidak ada salahnya kita melakukan yang kita bisa. 

Gaji Bukan Prioritas Utama

Mungkin banyak yang menolak rangkap tugas karena tidak ada kenaikan gaji. Padahal gaji bukan prioritas yang utama dalam dunia kerja (walaupun tidak bisa kita pungkiri, kita memang membutuhkan gaji untuk membiayai kebutuhan hidup kita sehari-hari). 

Saya pernah bekerja di perusahaan yang baru berdiri. Karena masih baru maka beban kerja  bisa dibilang kurang. Akibatnya tiap mau berangkat kerja, saya sudah dihinggapi rasa malas karena sudah membayangkan akan melewati masa panjang di kantor. 

Saya berusaha membantu perusahaan sebelah (masih bos yang sama) tetapi mereka sungkan untuk memberikan banyak kerjaan. 

Akhirnya setelah bertahan 5,5tahun saya pun mengundurkan diri walaupun gajinya lumayan. Kata temanku saya tidak bersyukur sudah dapat gaji gede dan kerjaan sedikit. Bukan saya tidak bersyukur, tetapi saya berpikir kalau  otak tidak dipakai untuk bekerja maka lama kelamaan akan "lemot".

Dengan menerima rangkap tugas, hari-hari di kantor akan terlewati dengan cepat tanpa terasa. 

Pilih mana, melewati waktu di kantor tanpa terasa atau melewatinya dengan perasaan tersiksa karena merasa begitu lambat waktu berlalu. 

Practice Makes Perfect

Kalau memang memungkinkan tidak ada salahnya menerima tugas lebih yang diberikan atasan.  Itu tandanya atasan meyakini kamu memang sanggup dan bisa mengerjakannya. 

Tambahan tugas memang akan menyibukkan. Tetapi bukankah lebih baik sibuk daripada santai? 

Semakin banyak tugas yang dibebankan kepada kita, semakin kita akan bertambah mahir dan terlatih. Itu merupakan harta yang tidak ternilai karena apapun yang kita kerjakan akan kembali dan bermanfaat bagi diri kita. 

Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi nanti. Tetapi pengetahuan yang kita pelajari itu tidak akan hilang oleh waktu. Siapa tahu suatu saat akan terpakai di tempat lain. Tidak ada yang tidak mungkin bukan? 

Dasar untuk Pengembangan Karier

Semakin banyak jenis tugas yang kita emban. Semakin banyak yang kita tahu dan kita pelajari. Semakin kita terlatih dan mahir melakukannya. 

Ini merupakan dasar (pijakan) bagi pengembangan karier kita di masa mendatang. 

Hasil tidak akan mengkhianati usaha. Jadi jalani semua tugas yang diberikan dengan senang hati. Niscaya semua akan kembali ke kita juga. 

Saya percaya semua yang kita jalani dan kerjakan dengan sepenuh hati akan memberikan timbal balik yang bermanfaat dan berguna bagi diri kita. 

Jadi apakah kalian menerima atau tetap menolak tugas tambahan tersebut? 

Semua tergantung dari pilihan kita masing-masing. Tetapi percayalah, selama kita masih bisa, jangan sia-siakan kesempatan yang diberikan. Tidak ada pekerjaan yang sia-sia. 

Bekerjalah dengan hati gembira dan dengan sepenuh kekuatan kita. 

Serpong, 14 Agustus 2021

Salam,  

Rosmani

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun