Mohon tunggu...
SirriSaqti
SirriSaqti Mohon Tunggu... Musisi - Poin Tiga imaji: Aksara-Warna-Melodi

terus berusaha mencari cara agar hidup menjadi berguna bagi sesama.~

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Lelaki yang Tak Bertanggung (Jaenab) Jawab

12 September 2020   03:05 Diperbarui: 12 September 2020   03:04 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
source: pngdownload.id

Di sebuah lokalisasi pinggiran kota besar, Jaenab tampil sungguh menggoda.
bibir bergincu tebal warna merah, merona!

Setiap mata lelaki terbelalak dibuatnya, itu sudah dapat dipastikan. Apalagi jika melihat dadanya yang buah pepaya muda, dijamin dari yang gilanya biasa saja menjadi sangat tergila-gila!

Pada hari itu, petang menuju malam. Seperti biasa Jaenab dan teman-teman seprofesinya duduk santai di teras rumah besar memanjang yang kini dijadikan sebuah tempat lokalisasi. Ngobrol ngalor-ngidul sambil menunggu tamu berkantong tebal datang.

Tidak lama berselang, kemudian datang
seorang tamu menghampiri Jaenab dan teman-temannya.
Tamu lelaki berbaju rapi, bertubuh atletis, berkumis tipis serta wajah potongan artis.

Jaenab kaget!
kaget sekaget-kagetnya
jantungnya nyaris copot
matanya melotot
jidatnya hampir kejedot gagang pintu yang memang sudah mau copot.

ternyata eh ternyata, tamu yang baru saja datang itu adalah lelaki yang sudah ia kenal baik.
ya, lelaki itu adalah Joni! mantan kekasihnya yang dikabarkan sudah mati.

Jaenab bagaimana tidak kaget, Joni yang setelah sekian lama menghilang kini tepat berada di hadapan mukanya.
Wajahnya enggak berubah, masih tampan seperti Arjuna, namun sayang ada bekas luka di jidatnya akibat nyusruk nyium aspal, itu terjadi sewaktu Joni ngebut bawa motor, nabrak tiang listrik lalu terpental.

Joni, adalah cinta pertama Jaenab sewaktu SMA.
Dulu mereka berdua adalah panutan bagi teman-temannya di sekolah. Keduanya adalah murid paling berprestasi, benar-benar pasangan serasi!

Joni-nya ganteng, lebih sedikit dari mamang tukang sekuteng yang tiap malam lewat depan rumahku.
Jaenab-nya ayu, melebihi Mbok tukang jamu yang tiap pagi lewat depan rumahku.

"Joni? kamu benar Joni!" Jaenab mencoba meyakinkan hatinya dengan menanyakan langsung pada tamu itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun