Mohon tunggu...
Mohamad Akmal Albari
Mohamad Akmal Albari Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Hukum Tata Negara

a piece of life, chill out!

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Retail Therapy, Pergi Berbelanja Untuk Perbaiki Suasana Hati

13 Maret 2023   03:43 Diperbarui: 13 Maret 2023   03:46 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi retail therapy/Pexels

Oleh karena itu, mencatat dan memilah barang yang dibutuhkan akan mengurasi kendali belanja berlebihan. Lebih baiknya, carilah aktivitas selain berbelanja jika sedang tidak memiliki cukup uang.

Selain itu, mencari dan tetapkan barang yang kamu sukai akan memberikan 40 kali dampak positif dan efektif. Hal ini juga lebih baik secara mental dirimu daripada tidak membelinya sama sekali. Retail therapy juga bisa kamu jadikan cara melalui suasana buruk sesekali saja.

Dikhawatirkan, jika seorang yang belum bekerja dan tidak memiliki tabungan yang cukup, akan menjadikan kehidupan melarat dalam jangka waktu lama. Anjuran retail therapy memang tidak ada batasan, baik pelajar maupun pekerja.

Namun demikian, pelajar yang kerap melakukan retail therapy menyalahartikan uang bulanan atau jajan untuk kebutuhan, berubah menuruti keinginan demi memperbaiki kesehatan mental mereka. Hal ini tidak benar, mengingat mereka belum bisa menghasilkan uang sendiri membuat kondisinya cemas akan masalah keuangan.

Kiat-kiat memulai terapi ini bisa dilakukan dengan simpel, di antaranya:

1. Mengakumulasikan pemasukan dan pengeluaran selama sebulan.

2. Membuat list anggaran yang perlu dikeluarkan sesuai kebutuhan.

3. Carilah barang yang disukai dan dibutuhkan, tidak sembarangan.

4. Melakukan aktivitas selain berbelanja, yang dampaknya serupa dengan retail therapy.

5. Menjaga kondisi, secara jasmani dan rohani.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun