Hai kompasianer! Kalau kamu penyuka anime Jepang bergenre romansa, jangan lewati film ‘Her Blue Sky’ atau ‘Sora no Aosa wo Shiru Hito yo’. Film yang dirilis tahun 2019 ini akan membawamu pada drama penuh romansa dibaluti supranatural, menyatukan cinta masa lalu yang pudar, dibangun oleh sosok masa lalu di masa depan. Yuk! kita simak bersama-sama.
Berlatar kota Chichibu, Saitama, Jepang. Mari Okada, penulis film, menceritakan kakak beradik, Aoi dan Akane yang tinggal berdua di rumah setelah kejadian tragis dialami orang tua mereka tiga belas tahun lalu.
Selain Aoi dan Akane, sosok Shinnosuke Kanamuro hadir dalam dua versi dalam satu waktu. Shinnosuke atau akrab dipanggil “Shinno” merupakan pacar Akane, kakak Aoi, di masa lalu. Di awal cerita, Akane dan Shinno adalah pelajar SMA. Aoi sendiri masih kecil dan mengikut-ikut kakaknya.
Shinno adalah gitaris yang memiliki cita-cita menjadi pemain gitaris band terkenal di Tokyo, ia tidak melanjutkan kuliah untuk mendalami permainan gitarnya. Akane selalu mendampinginya ketika berlatih bersama band kecil SMA-nya. Aoi kecil yang selalu ikut kakaknya, menyukai suara dan permainan gitar Shinno, ia juga diajari bermain gitar dan bercita-cita menjadi gitaris layaknya Shinno.
Beranjak setelah 13 tahun, Aoi yang telah menjadi pelajar SMA bertemu dengan sosok Shinno dahulu, di masa ini, Akane dan Shinno sudah putus dan tidak saling berkabar dikarenakan ajakan Shinno yang ditolak Akane untuk ikut ke Tokyo. Akane menolak, karena harus merawat adiknya di desa.
Aoi dan Akane melihat Shinnosuke semenjak 13 tahun lamanya di festival musik, yang pada waktu itu tampilnya anggota band enka terkenal bernama Dankichi. Ternyata, Shinno sudah menjadi gitaris dan berbeda sekali dari Shinno muda yang ceria dan semangat.
Shinno kini cenderung arogan dan dingin, cita-cita yang telah ia capai belum sepenuhnya terpenuhi. Setelah menjadi gitaris, ia berkeinginan untuk kembali ke Akane dan menikahinya. Tetapi, keinginan demikian pudar oleh realita yang ia alami sejak menjadi gitaris yang profesional.
Di sisi lain, Aoi tidak suka Shinnosuke tua itu, meskipun ia tahu bahwa Akane dan Shinno harus berpasangan atas keinginan Shinno muda. Sosok masa lalu yang hadir cukup meresahkan romansa diatara orang dewasa. Aoi yang selalu diajarkan cara permainan gitar oleh Shinno, malah jatuh cinta kepada shinno muda. Aoi takut akan kehilangan sosok itu, meskipun sosok shonen seperti Shinno tampak ceria, bersemangat dan agak naif.
Cerita mulai berkembang dan bergejolak, Aoi mulai berubah lebih jujur dan ekspresif kepada siapa pun. Ia juga mulai menyadari ada sosok kakaknya yang lebih penting selama hidupnya. Suasana teduh dan tenang yang ditampilkan Akane sebagai kakaknya membuat Aoi semakin menerima kenyataan.
Aoi merasa bersalah, ia ingin kakaknya bahagia namun malah menghalangi kisah cinta Akane dan Shinno. Demikian, pembawaan visual yang berwarna dan karakter yang berkembang memperlihatkan lika-liku cinta sejati itu benar adanya. Meskipun, cerita imajinatif dengan pendekatan yang nyata. Film ini membuatmu tahu bahwa dedikasi orang terdekat, keluarga adalah tidak bisa diragukan perjuangannya.
Akane, sudah seperti orang tua sekaligus kakak bagi Aoi. Ia mengorbankan apa yang menjadi kebahagiaannya untuk merawat dan melindungi adiknya, apalagi semua kekurangan yang ia punya, tertulis dalam diary. Hingga akhir film yang terkesan menggantung, credit film jangan dulu kamu akhiri, karena itu ending bagaimana film ini menyatukan kembali dua sepasang kekasih setelah 13 tahun berpisah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI