Ibu pernah menanam sebatang pohon harapan
Pada sebidang tanah kemiskinan
Pohon itu dirawat, dijaga dengan sepenuh jiwa dan raga.
Dipupuk dengan untaian do'a dan disiram kadang hanya dengan air mata
Sang pemilik semestapun menjadi tak tega
Lalu memerintahkan kepada para malaikatnya untuk tidak lengah menjaga
Bertahun tahun lamanya ibuku menunggu dengan setia.
Pada lustrum pertama pohon itupun berbuah
Malaikat mendatangi ibu, "Silahkan diambil buah dari pohon yang pernah kau tanam dengan keringat dan cucuran air mata".
Sambil menggeleng ibu menjawab, "Aku sedang tidak ingin mengambilnya.
Melihatnya berbuah saja sudah cukup membuatku BAHAGIA".
Air Tawar, Padang, 15 Maret 2021