Organisasi seringakli disebut sebagai suatu wadah untuk dapat belajar kemimpinan, khususnya organisasi eskternal maupun internal biasanya memiliki ci khas masing-masing.
Dalam kiprah beroganisasi, seseorang tak hanya ditempa untuk belajar kepemimpinan saja, akan tetapi banyak materi yang dapat dipelajar seperti lebih dalam mengkaji filsafat hingga memaknai setiap kebijakan pemerintah.
Lebih dalam mengenai hal tersebut, organisasi tak hanya dipandang sebagai sarana untuk belajar ilmu kepemimpinan dan kepentingan bersama saja.
Akan tetapi organisasi saat ini sudah menjadi politis, dimana banyak kepentingan yang muncul untuk dapat melanggengkan suatu misi tertentu. Jika organisasi sudah tercebur pada ranah kepentingan, maka tujuan visi dan misi awal organisasi akan menjadi kabur dan sukar dimaknai.
Dewasa ini, individu yang masuk pada dunia organisasi tak hanya masuk dalam ranah kepentingan bersama dengan asas kolektif kolegial, akan tetapi setiap orang memiliki visinya masing-masing.
Ketika seseorang memiliki suatu kepentingan dalam organisasi, selalu mengkerucut pada nominal yang mana hal ini kemudian menjadi sarana mencari kehidupan.
Sejatinya, orang yang sudah berorganisasi harusnya tidak mencari penghidupan di organisasi sebab hal ini akan berdampak kemana-mana. Selain itu, orang yang hidup diorganisasi harusnya sudah selesai dengan dirinya sendiri sehingga tujuan organisasi dapat terlaksana sesuai AD ART.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI