Eps.03
Dengan suara sedikit berbisik Pak Amir menjelaskan, kemarin ketika berjualan ia didatangi juragan beras yang menagih hutang. Pak Amir hanya punya uang untuk makan sekeluarga dan modal berjualan untuk hari ini.
Hutangnya memang hanya 10 juta tapi karena selalu menunggak akhirnya bunga membengkak. Sekarang hutangnya menjadi 15 juta.
Pak Amir tidak menceritakan masalah itu ke keluarganya karena tak ingin membebani pikiran mereka. Juragan beras memberi waktu lumayan lama, yaitu dua bulan untuk melunasi hutang tersebut. Jika tidak, terpaksa beberapa isi rumah harus ia serahkan.
"Oh jadi begitu ya, Mas Amir."
"Apa kamu ada solusi, De?" Tanya Pak Amir.
"Sebentar, Mas. Aku tak nyoba mikir. Eh tapi, boleh buatin nasi uduk dulu ngga? Belum sarapan ini, Mas," pinta Om Ade sambil mengelus perutnya.
Pak Amir tersenyum mendengar permintaan adiknya itu, ia langsung membuatkan seporsi nasi uduk dan segelas es teh. Sementara Om Ade masih memikirkan solusi terbaik.
---
Pagi itu, Asih bersama Bu Mira sedang membuat nasi uduk pesanan tetangga.
"Bu, Ayah kenapa agak pendiam ya akhir-akhir-akhir ini?" Tanya Asih memecah keheningan.
Sambil menyiapkan lauknya ibunya menjawab, "Iya, Nak. Ibu sudah coba tanya bapakmu, jangan terlalu dipikirkan katanya, biar bapak yang memikirkan."
Ibunya kembali fokus pada pesanannya itu.
Asih merasa ada yang disembunyikan oleh ibunya. Tiba-tiba, ia teringat akan Om Ade. "Om Ade udah tau belum ya masalah ayah apa," batin Asih. Ia coba buka HP nya ternyata belum ada chat dari Om Ade.
"Asih, ini udah mau selesai packingnya. Kamu chat Bu Siti ya mau dianter atau diambil ke sini " teriak Bu Mira dari dapur. Dengan segera Asih menuruti perintah ibunya.
----
"Assalamualaikum..." salam Kurnia dan Rina barengan.
"Waalaikumsalam" jawab Asih di ruang tengah.
"Wa'alaikumsalam, eh, dua anak ibu udah pulang," sambut Bu Mira dengan hangat. Keduanya mencium tangan ibunya.
"Gimana, Kak Asih? Udah ada kabar dari Om Ade?" Celetuk Kurnia.
Asih sedikit geram karena Kurnia bertanya di saat yang tidak tepat. Asih tak ingin ibunya tahu hal itu.
"Ada apa? Kok sampai nyebut Om Ade?" Bu Mira menimpali.