Mohon tunggu...
Sinta Al
Sinta Al Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya mahasiswa yang sedang berkuliah di Universitas Pasundan. Keseharian saya biasa jika libur, saya memasak, membaca cerita orang orang di aplikasi x. Jarak rumah ke kampus sekitar 11km ditempuh setiap hari menggunakan kendaraan bermotor.

Selanjutnya

Tutup

Bandung Pilihan

Kampung Katumbiri: Dari Warna Lokal Menuju Lensa Dunia

23 Juni 2025   06:00 Diperbarui: 22 Juni 2025   19:08 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Dokumentasi Pribadi (Sinta)

Kota Bandung dikenal sebagai kota kreatif dengan berbagai inovasi ruang publik. Salah satu bentuk nyata dari semangat ini adalah hadirnya Kampung Katumbiri, yang berarti "pelangi" dalam Bahasa Sunda. Nama tersebut bukan sekadar simbol, melainkan representasi dari keberagaman ekspresi seni dan semangat gotong royong yang menghiasi kampung ini. Melalui seni mural dan partisipasi warga, kampung yang awalnya biasa saja kini menjelma menjadi salah satu ikon visual baru di Bandung---dan bahkan menembus perhatian internasional melalui fotografi.

Sebelum menjadi destinasi wisata, Kampung Katumbiri merupakan kawasan pemukiman biasa yang luput dari sorotan. Namun, perubahan mulai terjadi saat warga mulai menghias dinding rumah mereka dengan lukisan mural. Inisiatif ini lahir dari keinginan untuk menghadirkan lingkungan yang membanggakan dan menyenangkan, baik bagi warga maupun pengunjung.

Dalam wawancara yang dilakukan penulis, Bapak Mulyadi, Wakil Ketua RW sekaligus tokoh masyarakat Katumbiri menyampaikan:

 "Kami ingin kampung ini jadi tempat yang membanggakan, bukan hanya untuk kami, tapi juga siapa pun yang datang dan melihat sendiri."

Langkah awal ini tidak didorong oleh bantuan besar, melainkan oleh semangat gotong royong warga yang rela menyumbang tenaga dan materi. Bahkan ketika cat mulai memudar, warga berinisiatif untuk kembali mengecat ulang dan menjalin koordinasi dengan dinas terkait untuk memperoleh bantuan perawatan.

Transformasi visual yang terjadi di Kampung Katumbiri menarik perhatian para fotografer lokal hingga mancanegara. Setiap sudut kampung ini kini menjadi kanvas hidup yang menyajikan komposisi warna, ekspresi sosial, dan nilai budaya yang autentik. Dalam konteks fotografi, Katumbiri memiliki potensi sebagai lokasi ideal untuk berbagai genre---dari street photography, dokumenter, hingga potret budaya.

Melalui unggahan di media sosial, hasil jepretan dari kampung ini menyebar secara organik dan membawa pesan kuat: bahwa ruang lokal bisa memiliki narasi global jika dikemas secara visual dan otentik. Kampung Katumbiri kini kerap menjadi lokasi hunting foto, kerja sama komunitas fotografi, dan bahkan tugas lapangan mahasiswa seni.

Foto Dokumentasi Pribadi (Sinta)
Foto Dokumentasi Pribadi (Sinta)

Walaupun inisiatif awal berasal dari masyarakat, keberhasilan Katumbiri tak lepas dari perhatian pemerintah kota. Menurut keterangan narasumber, pemerintah---melalui tanda tangan dari pejabat seperti wali kota dan perwakilan dinas lingkungan---memberikan bantuan material, terutama dalam bentuk cat dan pendampingan teknis. Ini menandakan adanya sinergi antara masyarakat akar rumput dan pemerintah dalam menjaga keberlanjutan proyek.

Selain sebagai spot foto, Katumbiri berkembang menjadi ruang edukatif. Banyak sekolah dan komunitas menjadikan kampung ini sebagai lokasi studi lapangan. Pengunjung dapat belajar langsung mengenai proses pembuatan mural, sejarah kampung, hingga nilai-nilai kolaborasi sosial yang diterapkan warga. Diskusi warga sering dilakukan secara informal, seperti obrolan malam di balai warga atau tempat nongkrong kampung.

Perubahan sosial di Kampung Katumbiri sangat terasa. Menurut Bapak Mulyadi:

 "Sekarang sudah banyak perubahan, pengunjung meningkat 90%, dan warga sekitar ikut terbantu secara ekonomi."

Kampung ini juga dikenal aman dan ramah bagi pengunjung. Tidak ada laporan kriminalitas berarti, yang menjadikan Katumbiri destinasi yang nyaman untuk semua kalangan.

Rencana ke depan mencakup kerja sama lebih intens dengan komunitas fotografi untuk mengidentifikasi spot menarik dan menciptakan pameran foto berbasis warga. Selain itu, peluang kolaborasi dengan pihak luar terbuka luas, asalkan menguntungkan kedua belah pihak.

Foto Dokumentasi Pribadi (Nisrina)
Foto Dokumentasi Pribadi (Nisrina)

Kesimpulan:

Kampung Katumbiri adalah bukti bahwa perubahan besar bisa dimulai dari langkah kecil dan semangat bersama. Dengan kekuatan visual melalui fotografi, kampung ini berhasil menembus batas lokal menuju wacana global. Sebagai destinasi wisata rekreatif dan edukatif, Katumbiri tidak hanya memperindah ruang fisik, tapi juga memperkaya makna budaya dalam bingkai visual yang menggema ke seluruh dunia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bandung Selengkapnya
Lihat Bandung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun