Mohon tunggu...
Tika FitriaNurwulan
Tika FitriaNurwulan Mohon Tunggu... Administrasi - Free Lancer

Hi, there! Saya bisa jadi apapun yang saya mau. Suka hujan tapi benci banjir. Sometime happy, sometime gloomy

Selanjutnya

Tutup

Horor

Terror Toilet Berdarah di Rest Area

22 Mei 2024   19:40 Diperbarui: 22 Mei 2024   19:53 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Horor. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Mystic Art Design

Hujan masih mengguyur kota ini sejak siang tadi sampai menjelang sore. Aku baru saja selesai meeting dengan klien baru. Huffthh.. meeting kali ini lumayan menyita waktu dan diluar prediksiku, sangat melelahkan! Seharusnya meeting bisa beres setelah makan siang, tapi baru bisa beres hingga menjelang sore hari.

Ketika ada dinas meeting di luar kota, biasanya aku stay satu malam untuk istirahat di hotel, tapi hari ini aku memutuskan untuk pulang saja ke kota asalku karena masih ada beberapa deadline yang harus aku bereskan di kantor

Dengan perasaan yang agak menyesal perjalanan dinas luar kota ini, aku mengendarai mobil sendirian tanpa mengajak sopir. Sudah terbayangkan olehku bagaimana lelahnya mengendarai mobil dengan jarak tempuh yang lumayan cukup jauh. Seperti biasa, aku mengambil rute jalan tol, tapi dengan kondisi cuaca yang sedang turun hujan seperti sekarang ini, tentunya akan sangat lebih terasa lelahnya setelah meeting seharian.

Hujan turun semakin deras sejak aku mulai memasuki jalan tol. Aku ingin beristirat sejenak sekalian menumpang ke toilet dan aku putuskan untuk berhenti di rest area terdekat, karena tidak ada pilihan lain lagi selain itu.

Rest area nampak tidak terlalu ramai, hanya terdapat beberapa mobil yang terparkir. Aku memarkirkan mobil tidak terlalu jauh dari toilet. Hujan masih turun agak deras, aku turun dari mobil dengan menggunakan payung lalu aku berjalan menyusuri koridor rest area menuju toilet. Kebetulan saat itu toilet sedang tidak ada pengguna, hanya ada satu orang penjaga keamanan dan satu orang petugas kebersihan saja.

Aku merasakan suasana aneh yang tidak biasa ketika memasuki toilet, tapi aku mengabaikan perasaanku itu. Aku masuk ke salah satu bilik toilet dan suasana menjadi semakin aneh! Lampu di dalam bilik toilet berkedip-kedip seakan aliran listrik sedang tidak stabil.


Aku terkejut ketika aku menyalakan keran, bukannya air yang mengalir melainkan cairan kental berwarna merah seperti darah. Aku mulai panik! Aku mencoba untuk tetap tenang lalu pindah ke bilik toilet yang lainnya. Ternyata keran di bilik lain pun sama, cairan kental menyerupai darah yang mengalir dari keran bukannya air. Aku takut, lalu bergegas untuk menarik pintu bilik toilet, tapi pintu bilik toilet terkunci dan tak bisa terbuka!

Ketakutanku memuncak saat lampu akhirnya mati total. Aku terjebak dalam kegelapan. Tubuhku lemas dan ku rasa aku hampir pingsan. Tiba-tiba ada yang menyentuh bahuku, sentuhan itu terasa sangat dingin. Aku coba untuk membalikkan badan tapi aku tidak bisa melihat apapun karena situasi dalam keadaan gelap gulita. Aku hanya bisa pasrah dan berdo'a sebisa mungkin.

Tiba-tiba lampu menyala kembali, aku melihat bayangan seorang wanita di depanku, berwajah sangat pucat dengan mata yang dalam dan kosong. Aku berteriak kencang sambil bertanya kepadanya, "Hey, siapakah kamu? Apakah kamu yang tadi menyentuh bahuku?"

Wanita itu tidak menjawab pertanyaanku, ia hanya memandangku dengan ekspresi sedih sebelum ia menghilang seketika. Spontan aku menendang pintu bilik toilet, dengan satu tendangan yang kuat, pintu yang semula terkunci, tak bisa dibuka, kini terbuka lebar!

Aku berlari kencang keluar dari toilet menuju parkiran tanpa menoleh ke belakang, Sesampai di mobil, aku menangis sambil menggigil ketakutan. Beberapa saat aku baru tersadar ternyata aku masih berada di parkiran rest area. Hujan telah berhenti dan tidak ada mobil atau orang lain di parkiran. Lalu aku menyalakan mesin mobil dengan cepat aku meninggalkan rest area itu. Di sepanjang sisa perjalanan, aku mencoba melupakan kejadian di toilet rest area tadi, Aku tahu aku baru saja melarikan diri dari sesuatu yang tak bisa dijelaskan oleh logika. Aku hanya bisa berharap untuk segera tiba di apartemen dengan selamat, jauh dari teror yang baru saja aku alami.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun