Mohon tunggu...
Simson Pioh
Simson Pioh Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Apakah Tuhan Sudah Mati? Menurut Pandangan Friedrich Nietzsche

28 November 2018   17:07 Diperbarui: 28 November 2018   22:13 1998
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Pendahuluan 

Saya bersyukur kepada Tuhan karena mendapatkan kesempatan untuk mempelajari dan menulis artikel tentang seorang Teolog Kristen yang pada akhirnya oleh karena sikapnya yang tidak mempercayai Firman Allah yaitu Alkitab sebagai Kitab Suci yang ditulis melalui pengilhaman Roh Kudus kepada kurang lebih 40 orang penulis yang memiliki profesi yang berbeda-beda dan yang hidup dalam masa sejarah yang berbeda-beda selama kurun waktu 1500 tahun.

 Akan tetapi sekalipun demikian mereka semua menulis mengenai Satu Tokoh yaitu Yesus Kristus yang adalah Allah Pencipta alam semesta ini yang akan lahir ke dunia, Dia hidup di Israel, dan Dia akan mati di atas kayu salib untuk menebus dosa umat manusia, dan pada hari yang ketiga Dia akan bangkit dari kematian,naik ke sorga dan akan datang kembali pada kali yang kedua.  Tokoh ini bernama Friedrich Nietzche, yang akhirnya menjadi Ateis.  

Mengapa dia menjadi seorang yang ateis atau tidak percaya kepada Tuhan Yesus atau tuhan manapun di dunia ini?  Jawabannya karena dia tidak percaya akan keabsahan dan tanpa kesalahannya Alkitab.  Padahal seperti yang di tulis oleh A.H Strong,"pengaruh ilahi yang khusus atas pikiran para penulis Alkitab sehingga hasil karya mereka, terlepas dari kesalahan-kesalahan dalam penyalinan, dan bila diartikan dengan betul, bersama-sama merupakan suatu kaidah mutlak bagi iman dan perbuatan."   

Setelah saya mempelajari tentang tokoh ini yang saya ambil dari beberapa buku dan artikel maka di bawah ini saya akan mencoba menuliskan tentang siapakah tokoh ini, apakah ajaran atau pemikiran-pemikirannya dan kesimpulan saya dari sudut pandang Alkitab mengenai tokoh ini. Friedrich Wilhelm Nietzsche (lahir di Saxony, Prussia, 15 Oktober 1844 -- meninggal di Weimar, 25 Agustus 1900 pada umur 55 tahun) ia merupakan seorang putra dari pendeta Lutheran Carl Ludwig Nietzsche (1813-1849) dan Franziska. Ia memiliki nama lajang Oehler (1826-1897). 

Ia diberi nama tersebut untuk menghormati kaisar Prusia Friedrich Wilhelm IV yang memiliki tanggal lahir yang sama. Adik perempuannya Elisabeth dilahirkan pada 1846. Setelah kematian ayahnya pada tahun 1849 serta adik laki-lakinya Ludwig Joseph (1848-1850), keluarga ini pindah ke Naumburg dekat Saale.  


Pada tahun 1858, Nietzsche masuk sekolah asrama di Pforta dan memperoleh nilai tinggi dalam bidang agama, sastra Jerman dan zaman klasik. Setelah lulus dari Pforta, pada tahun 1864 ia belajar di Universitas Bonn bidang teologi dan filologi klasik. Sayangnya, hanya setahun ia belajar di sana dan kemudian pindah ke Leipzig. Tahun 1869-1879  ia dipanggil Universitas Basel untuk mengajar filologi dan setelah itu ia terpaksa pensiun dengan alasan kesehatan. Kehidupan produktif Nietzsche berlangsung hingga tahun 1889, hingga pada akhirnya tahun 1900 ia meninggal karena penyakit kelamin yang dideritanya.  

Tiga tahap kehidupan yang dilalui FRIEDRICH NIETZSCHE 1.Tahap pertama hidupnya ia dijiwai oleh tragedi Yunani, oleh pesimisme Schopenhauer dan oleh music Richard Wagner.  Hidupnya dikuasai oleh pandangan ini, yang mengganggap kesenian sebagai alat untuk melarikan diri dari kenyataan hidup.2.Tahap kedua hidupnya dikuasai oleh pandangan positivisme,yang menonjolkan bukan semangat yang berkobar-kobar, melainkan penganalisaan yang kritis,dengannya segala pengungkapan roh dianalisa.3.Tahap ketiga hidupnya dimulai dengan karyanya Also sprach Zarathustra atau 'demikianlah kata Zarathustra'(1883-1885).  

Di dalam buku ini telah dijabarkan sikapnya, dengannya ia menerima dunia ini.  Karya-karya lainnya pada tahap kehidupan ini mewujudkan kritik atas segala sikap hidup yang berbeda dengan sikapnya itu, terlebih-lebih terhadap agama Kristen. Ajaran dan Pemikiran Filsafat Nietzsche adalah filsafat cara memandang 'kebenaran' atau dikenal dengan istilah filsafat perspektivisme. Nietzsche juga dikenal sebagai "sang pembunuh Tuhan" (dalam Also sprach Zarathustra). 

Ia memprovokasi dan mengkritik kebudayaan Barat di zamannya (dengan peninjauan ulang semua nilai dan tradisi atau Umwertung aller Werten) yang sebagian besar dipengaruhi oleh pemikiran Plato dan tradisi kekristenan  dimana keduanya mengacu kepada paradigma kehidupan setelah kematian, sehingga menurutnya anti dan pesimis terhadap kehidupan. 

Walaupun demikian dengan kematian Tuhan berikut paradigma kehidupan setelah kematian tersebut, filosofi Nietzsche tidak menjadi sebuah filosofi nihilisme. Justru sebaliknya yaitu sebuah filosofi untuk menaklukan nihilisme dengan mencintai utuh kehidupan dan memposisikan manusia sebagai manusia purna dengan kehendak untuk berkuasa. Thus Spake Zarathustra adalah salah satu karyanya dimana dia memperkenalkan tentang 'manusia super'atau Superman.  

Karyanya ini membuat dia dituduh sebagai penyebab munculnya Jerman Nazi.  Buku ini sangat popular di kalangan prajurit Jerman pada masa perang Dunia 1.  Kemungkinan buku ini mengacu kepada keberhasilan Friedrich Nietzche sendiri dimana dia telah mencapai apa yang hampir tidak mungkin dicapai pada universitas kala itu dengan mencapai tingkat Profesor pada usia 20-an tahun, bahkan sebelum ia menyelesaikan program doktornya. 

Karya ini diakuinya sebagai 'buku paling mendalam'di antara literatur seluruh dunia dan setelah menulis karya ini dia akhirnya mengidap 'megalomania'dan selama 12 tahun ia menjadi gila dan menyatakan bahwa Allah telah mati dan dia menyatakan dirinya sebagai Allah.Mengenai agama Kristen, Friedrich Nietzsche memandang Agama kristen adalah lambang pemutarbalikan nilai-nilai.  Sebab yang dipandang sebagai jiwa kristiani ialah menolak segala yang alamiah sebagai hal yang tak layak,yang memusuhi segala yang nafsani.  

Pengertian'allah'agama kristen adalah pengertian yang paling rusak dari segala pengertian tentang allah,sebab allah dipandang sebagai allah anak-anak piatu dan janda-janda, allah orang-orang sakit. Allah dipandang sebagai roh , yang bertentangan sekali dengan hidup ini.  Jiwa kristiani adalah jiwa yang tidak memberi penguasaan dan kebangsawanan,'semua itu harus dibongkar, katanya, sehingga ada nilai-nilai yang baru,ada moral tuan. 

Dia meyakini tentang adanya dua moral:moral tuan dan moral budak dan semua ini diawali dari bangsa Yahudi dimana nabi-nabi mereka meluluhkan pengertian 'kaya,fasik,jahat,nafsani. Segala yang bersifat bangsawan,yg indah,yang bahagia,yang berkuasa harus menyisih. Pendapatnya ini dipengaruhi oleh keadaan Eropah pada waktu dia hidup.  Nietzsche adalah orang yang kesepian,yang berjuang mati-matian untuk menentang nilai-nilai lama yang telah berkuasa ribuan tahun.  Ia ingin menciptakan hal2 yang melebihi dirinya sendiri, sampai segala kekuatannya dihabiskan. 

Ada beberapa poin positif yang saya peroleh melalui Friedrich Nietsche,di antaranya dalam hal ketekunan dan semangatnya untuk belajar patut kita meneladaninya dan bagaimana sekalipun di dalam usia 5 tahun  ia telah kehilangan ayahnya sehingga ia dididik oleh ibunya,akan tetapi dia tidak bertumbuh menjadi remaja atau pemuda yang nakal melainkan dia menjadi seorang penyayang sehingga ia dijuluki'Yesus yang di bait Allah'. 

Bagaimana pandangan ALKITAB mengenai pendapat Friedrich Nietzsche ini? Apa yang dikatakannya adalah tidak benar karena Yesus setelah bangkit hidup sampai selama-lamanya, kebenaran ini dapat kita lihat di dalam Lukas 24:5-7 dimana ketika perempuan-perempuan yang membawa rempah-rempah datang untuk merempah-rempahi Yesus yang telah dikuburkan dan ketika mereka sampai di depan kubur dengan batunya yang sudah terguling,maka ada dua orang malaikat yang berkata kepada mereka,"Mengapa kamu mencari Dia yang hidup,di antara orang mati?  Ia tidak ada disini, Ia telah bangkit.  Ingatlah apa yang dikatakan-Nya kepada kamu di Galilea,yaitu bahwa Anak Manusia harus diserahkan ke tangan orang-orang berdosa dan disalibkan,dan akan bangkit pada hari yang ketiga."Kebenaran kebangkitan Yesus ini juga di saksikan oleh keempat penulis Injil (Matius,Markus,Lukas & Yohanes).  Bahkan selama empat puluh hari setelah kebangkitan-Nya,Tuhan Yesus telah mengunjungi dan bertemu dengan murid-Nya dan "berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah(Kis.1:3)."Kemudian berkaitan dengan pandangannya bahwa Allah di dalam Alkitab hanyalah Allah bagi anak-anak yatim piatu,janda-janda dan mereka yang miskin,memang di satu sisi hal ini benar,akan tetapi dia mengabaikan tentang kebanaran bahwa Allah adalah,"Tuhan dari semua orang,kaya bagi semua orang yang berseru kepada-Nya (Roma 10:12)".  Yesus adalah Tuhan bagi semua orang yang percaya kepada-Nya,baik mereka anak-anak yatim piatu,janda-janda miskin,orang-orang miskin,orang-orang berdosa,yang dipenjara,yang sakit maupun mereka yang kaya,memiliki jabatan,kekuasaan dan lain sebagainya. 

Mengenai sikapnya yang atheis sebenarnya hal itu tidak akan terjadi jika dia percaya apa yang dikatakan di dalam Roma 1:17,"sebab di dalamnya nyata kebenaran allah,yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman,seperti ada tertulis:"orang benar akan hidup oleh iman." Firman Allah telah final,Yesus Kristus juga telah final untuk itu hanya oleh karena iman dan pimpinan Roh Kudus kita umat-Nya dapat mengerti,memahami dan dapat melakukan firman Tuhan.  Berkaitan dengan keadaannya yang mengalami kesepian dan sakit penyakit yang tidak kunjung sembuh,jika dia percaya kepada Tuhan dan firman-Nya di dalam Matius 11:28 & Yohanes 5:6 ,"marilah kepadaku,semua yang letih lesu dan berbeban berat,aku akan memberikan kelegaan kepadamu" dan"maukah engkau sembuh?"maka saya percaya dia akan mengalami pemulihan dan kesembuhan karena bagi Tuhan Yesus tidak ada penyakit yang tidak dapat Dia sembuhkan sebab Dia adalah Tabib di atas segala tabib dan bagi Tuhan tidak "ada yang mustahil demikian juga bagi orang yang percaya kepada-Nya (Markus 9:23). Friedrich Nietzsche seharusnya meneladani Yohanes Pembaptis yang tetap rendah hati sekalipun dia adalah seorang nabi yang akan mempersiapkan jalan bagi kedatangan Tuhan Yesus ke dunia ini, di dalam Yohanes 3:30 dia berkata,"Ia harus makin besar,tetapi aku harus makin kecil."

Kerendahan hati adalah karakter yang akan menolong siapapun juga,apapun kehebatannya,kepandaiannya dan keberhasilan yang pernah dicapai di dalam hidupnya untuk dia tetap percaya kepada Yesus dan hidup di dalam kasih karunia-Nya.Kebenaran-kebenaran ini yang seharusnya diimani oleh Friedrich Nietzsche sehingga dia tidak akan mengalami kegilaan yang membuat dia akhirnya menyatakan dirinya sebagai Tuhan.Penulis : Pdt,Simson Pioh,S.TH(Sehari hari bertugas sebagai staf Pastoral di GSJA CWS Sentul City dan sementara kuliah Pasca Sarjana di STT Jaffray Jakarta).Sumber tulisan:1.P.C.Nelson: Doktrin-Doktrin Alkitab.2.Wikipedia : Tokoh Friedrich Nietzsche.3.Dr.Harun Hadiwijono :Sari Filsafat Barat.4.Mark B.Woodhouse : Berfilsafat.5.Alkitab Bahasa Indonesia Terjemahan Baru (LAI)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun