Takjub. Itu kata paling tepat yang bisa menggambarkan perasaan Tuanku. Segera setelah bertemu dengan Mrs. M, kendaraan hotel membawa kami ke hotel. Mrs. M tidak mengganggu  Tuanku yang tidak berhenti menikmati pemandangan sepanjang perjalanan. Bali begitu memesona.
      "Pantas saja begitu terkenal. Memang bener-bener indah... eksotik," guman Tuanku
      "Tepat. Eksotik," tanggap Mrs. M.
      Tuanku mengangguk. Bahkan pesawahan di kampung halamannya seperti tidak ada apa-apanya dengan pesawahan di Bali. Entah apa penyebabnya.
      "Saya suka bangunan berbata merah. Hampir di setiap tikungan. Anggun.," komentar Tuannya.
      "Kamu benar. Bangunan seperti itulah yang sering kita temukan di sini. Berbeda dengan di Bandung. Kamu temukan banyak masjid kecil," ujar Mrs. M.
      "Ya... ya.." jawab Tuanku serasa diingatkan.
      Mobilpun tiba di Sheraton Nusa Dua. Rombongan lengkap dengan kedatangan Tuanku. MK dan pengasuhnya sedang di kolam renang ketika Tuanku datang bergabung.
     Â
      "Andai saja Tuan tidak sedang bekerja, ya." Kembaranku berbicara.
      "Maksudmu?" tanyaku.