Rino mengangkat bahu tapi sorot matanya melunak.
      "Sekiranya kamu mau, Bapak bisa bantu."
      Rino menatapku dengan sorot bertanya.
      "Kamu bisa meminta maaf pada teman sekelasmu di jam Bapak, besok di jam pertama. Dan dengan seijin kamu, Bapak bisa meminta Bu Wanti datang ke kelas."
Dan kini, aku saling memandang dengan Bu Wanti menyaksikan momen mengharukan Rino berdiri di depan kelas meminta maaf pada seisi kelas. Tenggorokanku tercekat. Aku mengerjapkan mata yang tiba-tiba berkaca-kaca. Terharu. (Bandung, 2 Januari 2020)
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!