Saat ini kegalauan terjadi dalam tubuh Partai PDI Perjuangan yang dipimpin Ketua Umumnya Megawati Sukarno Putri. Hal ini juga ditegaskan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, dimana dia  berujar bahwa partainya kini merasa sedih dan perih. Kesedihan itu tentunya  muncul seiring berembusnya isu hubungan PDI Perjuangan dengan keluarga Presiden Joko Widodo (Jokowi) mulai memburuk.
Hal ini dimulai sejak dilantinya Kaesang Pangarep ( Putra Bungsu Presiden Joko Widodo ) sebagai Ketua Partai PSI. Ditambah lagi dengan tegas mendukung pasangan Capres dan Cawapres Prabowo Subianto dengan Gibran Rakabuning Raka. Kemudian dilanjutkan dengan langkah Wali Kota Surakarta,  Gibran Rakabuning Raka ( Putra Sulung Presiden Jokowidodo )  menjadi Cawapres pada  pasangan Prabowo Subianto dengan Gibran Rakabuning Raka atas usulan Partai Golkar ( sebelumnya dilantik menjadi anggota kehormatan dan pengurus Partai Golkar ). Gibran Rakabuning Raka sudah meninggalkan PDI Perjuangan secara otomatis walaupun belum ada pernyataan dari dirinya secara langsung.
Terakhir dengan sikap Walikota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution ( Menantu Presden Joko Widodo ) yang mendukung pasangan Capres dan Cawapres Prabowo Subianto dengan Gibran Rakabuning Raka. Dia juga menjadi anggota kehormatan Partai Gerindra Sumatera Utara. Tentunya dia secara otomatis keluar dari Partai PDI Perjuangan dan menjadi Tim Sukses Pemenangan Pasangan Capres dan Cawapres Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuning Raka.
Baik Puan Maharani dan Megawati Sukarno Putri menyatakan sikap tegas kepada ketiga kader Partai PDI Perjuangan untuk mengundurkan diri dan menyerahkan kartu anggotanya. Mereka tidak takut dan yakin akan memenangkan pertarungan Capres dan Cawaores Ganjat Pranowo dengan Mahfudz MD. Mereka meyakini betapa besarnya partai yang dipimpin dan akan mengalahkan partai lain seperti Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai PAN, Partai Demokrat, Partai PKS, Partai Nasdem, dan Partai PKB.Â