Mohon tunggu...
Silvy Indah Cahyani
Silvy Indah Cahyani Mohon Tunggu... Mahasiswa

Penggiat AI dengan perhatian mendalam pada teknologi, ekonomi, pendidikan, sosial, dan politik.

Selanjutnya

Tutup

Financial

In This Economy, Masih Mungkinkah Berangkat Haji?

3 Juni 2025   21:59 Diperbarui: 3 Juni 2025   21:59 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di titik ini, layanan seperti yang ditawarkan Pegadaian menjadi sangat relevan. Melalui produk Tabungan Emas dan Deposito Emas, Pegadaian memungkinkan penabung mengalokasikan emas untuk keperluan haji secara langsung dan terintegrasi.

Setelah nilai emas setara dengan biaya porsi haji (sekitar 3,5 gram), pendaftaran haji bisa langsung dilakukan---tanpa harus mengonversi ke rupiah. Hal ini menghindarkan risiko nilai tabungan yang menurun akibat konversi saat nilai tukar sedang tidak menguntungkan.

Lebih dari sekadar menabung, skema ini adalah bentuk perencanaan finansial yang cerdas. Ini adalah sistem cerdas yang dirancang khusus untuk mempertemukan dua kebutuhan fundamental: penunaian ibadah suci dan perlindungan nilai aset pribadi. Lebih dari sekadar tabungan biasa, Deposito Emas juga menawarkan fleksibilitas tenor serta potensi imbal hasil yang tidak akan didapatkan jika hanya menyimpan uang di rekening bank. Ini adalah bukti nyata bagaimana teknologi dan layanan finansial dapat mendukung niat mulia.

Strategi Cerdas Menuju Tanah Suci

Menabung emas untuk haji bukan lagi hanya soal niat dan keinginan semata, tetapi tentang strategi finansial yang matang dan berkesadaran tinggi. Dengan tren harga emas yang cenderung terus naik, menabung sejak dini bukan hanya mencerminkan religiusitas, tetapi juga kecerdasan dalam mengelola risiko ekonomi di masa depan. Apalagi, waktu tunggu haji yang terhitung panjang justru menjadi periode yang sangat ideal untuk perencanaan berbasis aset riil seperti emas.

Memang, kita tidak bisa mengendalikan antrean pendaftaran yang panjang, laju inflasi yang terus berpacu, atau fluktuasi kurs mata uang yang tak menentu. Namun, satu hal yang sepenuhnya ada dalam kendali kita adalah cara kita menyimpan dan menabung harta demi tujuan mulia ini. Di era penuh ketidakpastian seperti sekarang, menabung emas bukan lagi sekadar gaya hidup klasik yang usang, melainkan strategi modern yang esensial dan sangat relevan. Ini bukan hanya demi memastikan keberangkatan ke Tanah Suci, tapi juga untuk menjaga agar niat ibadah tidak hancur dilindas realitas ekonomi yang keras dan tak terduga.

Dan di Pegadaian, menabung emas bisa jadi jalan cerdas untuk memastikan mimpi suci ini tetap bertahan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun