Mohon tunggu...
SILVIA KHAIRANI 2021
SILVIA KHAIRANI 2021 Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Syarif Hidayatullah jakarta

pendidik Ips

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Agama Islam dalam Pendidikan

8 Desember 2022   12:51 Diperbarui: 8 Desember 2022   12:58 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Agama seringkali hanya menjadi pengiring atau hiasan dalam kehidupan. Sikap ini bersumber dari pemahaman agama yang kurang lengkap yang diawali dengan kurangnya pengetahuan agama.

Perbedaan agama selalu menghiasi layar TV dan menjadi perbincangan hangat di masyarakat. Kejadian yang hampir selalu dipersoalkan itu sebenarnya berawal dari hal kecil dan akhirnya merembet ke hal yang serius. Misalnya bagi mazhab perbedaan dalam kegiatan sehari-hari seperti tata cara wudhu, perbedaan dengan mazhab lain, perbedaan amalan keagamaan sampai dengan penetapan awal Ramadhan dan 1 Syawal selalu mengalami perbedaan dalam peraturannya, mengarah kepada masyarakat. permusuhan dan perpecahan di masyarakat.

Semua peristiwa tersebut tidak mencerminkan kesucian agama. Padahal, Islam tidak dilahirkan untuk menjadi substansi atau alat pemecah belah. Namun Islam hadir di masyarakat untuk mendidik dan membimbing tatanan kehidupan sosial yang nyaman di masyarakat karena selalu menganut sikap saling toleran atau tasamuh.

Namun kenyataannya, di era globalisasi, mengapa Islam selalu dijadikan alat permusuhan? Apakah ada kesalahan pengajaran? Lantas seberapa penting peran Islam dalam pendidikan di era globalisasi?

Dalam rangka membangun dan mengembangkan masyarakat yang bermartabat dan berakhlak mulia, reformasi pendidikan agama mutlak diperlukan. Sejatinya, pendidikan diselenggarakan untuk tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa. Namun tidak ada gunanya hanya menekankan pendidikan intelektual tanpa akhlak mulia. Di sinilah pendidikan agama digunakan di kalangan masyarakat, khususnya di kalangan generasi muda penerus bangsa.
Pendidikan agama memiliki dua fungsi. Pertama, menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memahami dan mampu mengamalkan nilai-nilai yang telah diperolehnya atau menjadi ahli agama. Kedua, mengembangkan peserta didik yang memahami dan mengamalkan nilai-nilai agama agar menjadi ahli di bidang agama yang berwawasan luas, kritis, inovatif dan dinamis. Semua itu demi terwujudnya kearifan hidup berbangsa yang berlandaskan iman, taqwa, dan akhlak mulia.

Upaya mengembangkan pendidikan agama di Indonesia tidaklah mudah karena Indonesia tidak hanya menganut agama Islam. Namun, 4 kepercayaan lain juga dianut di Indonesia. Yakni Kristen, Hindu, Budha dan Katolik. Oleh karena itu, diperlukan penyampaian yang tepat dan cara penyampaian yang tepat, yaitu penyampaian harta yang lembut dan tanpa paksaan mauidza. Selain itu, diperlukan pikiran yang terbuka dalam hal belajar tentang agama.

Ajaran agama disampaikan dalam rangka menguatkan dasar agamanya. Dalam hal ini penjelasan haruslah rinci beserta dalil teks agama yang pasti, baik dari dalil naqli dan dalil aqli. Kemudian ajaran agama yang bersifat sosial juga disampaikan secara rinci termasuk di dalamnya dikenalkan bagaimana agamanya juga mengajarkan hidup berdampingan dengan agama lain. Sehingga agama lain tidak tersulut konflik sosial . Studi perbandingan ini akan semakin mempermudah toleransi beragama dan terbentuknya sikap solidaritas antar agama.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun