Akhir yang Terbuka, Masa Depan yang Tak Terhindarkan
"Hotel Reverie" tidak menawarkan jawaban. Ia menawarkan refleksi tentang bagaimana batas antara manusia dan mesin semakin kabur. Tentang bagaimana industri hiburan kini berada di persimpangan jalan antara efisiensi teknologi dan nilai-nilai kemanusiaan.
Kita hidup di zaman di mana teknologi bisa menciptakan cerita. Tapi pertanyaan sebenarnya adalah siapa yang menulis akhir dari cerita itu? Manusia, atau mesin?
Dalam dunia yang semakin dikendalikan oleh algoritma, Black Mirror hadir untuk mengingatkan bahwa teknologi hanyalah alat dan alat bisa mencerminkan nilai pembuatnya.
Jika industri hiburan ingin terus relevan dan bermakna, maka ia harus lebih dari sekadar visual yang sempurna dan karakter yang responsif. Ia harus tetap mempertahankan hal paling penting, yaitu kemanusiaan dan mungkin itulah pesan terdalam dari Hotel Reverie.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI