Mohon tunggu...
Silvia Fibrianti
Silvia Fibrianti Mohon Tunggu... Hamba Allah SWT

Kuliner dan Traveling

Selanjutnya

Tutup

New World Pilihan

Dunia Tanpa 'Lupa': Ketika Jejak Digital Membuat Kita Tak Bisa Move On

8 April 2025   15:33 Diperbarui: 8 April 2025   22:56 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi lupa dan jejak digital (Sumber: Canva)

Memori Digital dan Kesehatan Mental

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa penggunaan media sosial yang berlebihan dapat berdampak negatif pada kesehatan mental. Sebuah studi oleh University College London menemukan bahwa paparan konten negatif secara online secara signifikan memperburuk suasana hati, dan individu yang merasa sedih cenderung terus mencari konten negatif, menciptakan lingkaran umpan balik yang merugikan. (The Sun, 2024)

Selain itu, sebuah studi yang diterbitkan di Nature Human Behaviour menemukan bahwa 'doomscrolling'—kebiasaan terus-menerus membaca konten negatif di internet dapat memperburuk kesehatan mental, menciptakan lingkaran umpan balik di mana emosi negatif dan kebiasaan membaca saling memperkuat. (The Times, 2024)

Baca juga: 5 Fenomena Digital yang Tanpa Disadari Mengubah Cara Kita Berpikir

Internet bisa menjadi pengingat kolektif, tetapi juga bisa berubah menjadi penjara digital.

Algoritma media sosial sering memunculkan kembali konten-konten lama demi klik dan emosi. Kita jadi terus terpapar versi lama dari seseorang, bahkan ketika mereka sudah menjadi pribadi baru.

Kita yang Tak Mau Move On

Menariknya, dunia digital yang tidak lupa ini juga dipelihara oleh kita sendiri. Kita senang scrolling masa lalu orang lain. Kita diam-diam stalk mantan. Kita tertawa atas aib lawas publik figur. Kita ikut-ikutan menghakimi dari jejak lama yang mungkin sudah tidak relevan.

Pertanyaannya bukan hanya soal teknologi, tetapi juga: apakah kita sebagai masyarakat mau memberi kesempatan kedua?

Lupa adalah Hak Asasi

Di dunia digital, lupa adalah kemewahan. Tetapi seharusnya bukan begitu. Lupa adalah bagian dari kemanusiaan dan dalam beberapa hal, ia adalah keadilan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten New World Selengkapnya
Lihat New World Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun