2. Â Â Tahap Menanggapi Risiko
Dalam tahap menanggapi risiko, auditor harus melaksanakan:
a. Â Â Menentukan sifat, waktu dan luasnya prosedur audit selanjutnya
b. Â Â Merrubah angka materialitas karena adanya perbuahan situasi selama berlangsungnya audit
3. Â Â Tahap Pelaporan
Dalam tahap pelaporan, auditor harus melaksanakan :
a. Â Â Mengevaluasi salah saji yang belum dikoreksi oleh entittas
b. Â Â Merumuskan pendapat auditor
Overall materiality ditetapkan oleh auditor dengan menggunakan professional judgement pada angka salah saji tertinggi yang tidak akan berdampak pada keputusan ekonomis yang dibuat pemakai laporan keuangan. Â
Performance materiality memungkinkan auditor menangani risiko salah saji dalam jenis transaksi, saldo akun atau disclosures tanpa harus mengubah overall materiality. Performance materiality dimungkinkan ditetapkan lebih rendah dari overall materiality oleh auditor. Selisih angka antara overall materiality dan performance materiality dijadikan penyangga (buffer). Penetapan performance materiality juga dapat berdasarkan professional judgement auditor.
Spesific materiality terjadi ketika salah saji yang lebih kecil dari angka materialitas untuk laporan keuangan secara keseluruhan dapat diperkirakan secara layak akan mempengaruhi pengambilan keputusan oleh pemakai laporan keuangan.
Materialitas dalam Pelaksanaan Proses Audit
Auditor harus menggunakan materialitas ketika menentukan sifat, waktu pelaksanaan dan luasnya prsedur audit. Menggunakan materialitas untuk:
1. Mengidentifikasi prosedur audit selanjutnya
2. Menentukan item mana yang harus dipilih untuk sampling atau testing dan apakah harus menggunakan teknik sampling
3. Membantu menentukan banyaknya sample
4. Mengevaluasi representasi sampling eror untuk menentukan salah saji yang mungkin ada. Rse adalah sampling yang mewakili seluruh populasi.
5. Mengevaluasi gabungan seluruh kesalahan pada tingkat akun sampai tingkat laporan keuangan
6. Mengevaluasi gabungan seluruh kesalahan termasuk dampak neto dari salah saji yang tidak dikoreksi
7. Menilai hasil prosedur audit
Materialitas dalam Merancang Pengujian
Faktor kunci dalam menentukan luasnya suatu prosedur audit adalah materialitas pelaksanaan. Materialitas pelaksanaan ditetapkan untuk laporan keuangan secara keseluruhan dan dimodifikasi untuk memperhitungkan risiko tertentu berkenaan suatu saldo akun, transaksi, atau disclosure dalam laporan keuangan.
Harapannya dalam proses audit adalah materialitas tersebut mungkin saja dapat direvisi sewaktu audit mengetahui adanya informasi baru atau ada perubahan dalam pemahaman proses auditor mengenai entitas dan operasinya. Dan jika perubahan diperlukan, tim audit akan diberi tahu dan nilai dampaknya terhadap rencana audit.
Sumber referensi :
fakhrianshori.wordpress
akuntansidanauditing.blogspot
cacingkurcaci.blogspot
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI