Mohon tunggu...
Silvia Anggreini
Silvia Anggreini Mohon Tunggu... D3 Akuntansi

Mahasiswa Fakultas Ekonomi Unissula

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Konsep Materialitas dalam Proses Audit

5 November 2020   13:15 Diperbarui: 5 November 2020   14:01 4385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

SILVIA ANGGREINI

MAHASISWA D3 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNISSULA

DOSEN PENGAMPU : SRI DEWI WAHYUNDARU, SE., M.Si. AK., CA

Pentingnya Konsep Materialitas Dalam Proses Audit

Materialitas adalah kesalahan penyajian, termasuk penghilang, dianggap material bila kesalahan penyajian tersebut, secara individual atau agregat, diperkirakan dapat mempengaruhi keputusan ekonomi yang diambil berdasarkan laporan keuangan oleh pengguna laporan keuangan tersebut. Dalam merencanakan suatu audit, auditor harus menilai materialitas pada dua tingkat berikut :

1. Tingkat laporan karena pendapat auditor mengenai kewajaran meluas sampai laporan keuangan secara keseluruhan.

2. Tingkat saldo akun karena auditor menguji saldo akun dalam memperoleh kesimpulan keseluruhan atas kewajaran laporan keuangan.

Materialitas di dua tingkat :

"Overall" materiality adalah materialitas untuk laporan keuangan secara keseluruhan. Sedangkan "specific" materiality adalah materialitas untuk jenis transaksi, saldo akun atau pengungkapan (disclosures) tertentu.

Cara Auditor Dalam Menentukan Materialitas
Penentuan materialitas membutuhkan penggunaan pertimbangan profesional. Sebagai langkah awal dalam menentukan materialitas untuk laporan keuangan secara keseluruhan, persentase tertentu sering kali diterapkan pada suatu tolak ukur yang telah dipilih. Faktor-faktor yang dapat memengaruhi proses identifikasi suatu tolak ukur yang tepat mencakup:
1. struktur kepemilikan dan pendanaan entitas
2. unsur-unsur laporan keuangan (aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan, dan beban)
3. sifat entitas, posisi entitas dlm siklus hidupnya, industri serta lingkungan ekonominya
4. fluktuasi relatif tolak ukur tersebut ( pendapatan, laba bruto, beban periode sebelumnya)
5. unsur yg menjadi perhatian khusus auditor (tujuan evaluasi kinerja keuangan, pengguna fokus laba).

Tiga tahap dalam proses audit menggunakan konsep materialitas adalah :
1.     Tahap Penilaian Risiko
Dalam tahap penilaian risiko, auditor melaksanakan :
a.    Menentukan dua macam materialitas yaitu materialitas untuk laporan keuangan secara menyeluruh (overall materiality)  dan materialitas pelaksanaan (performance materiality)
b.    Merencakan prosedur penilaian risiko
c.    Mengidentifikasi dan menilai risiko salah saji yang material

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun