Mohon tunggu...
Silvia Rahmat
Silvia Rahmat Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendekatan Agama Dalam Penyembuhan Gangguan Mental dan Depresi

1 Februari 2023   21:15 Diperbarui: 1 Februari 2023   21:27 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nama : Silvia Rahmat

NIM : 202210410311213 

Jurusan : Farmasi 

Pendekatan Agama Dalam Penyembuhan Gangguan Mental dan Depresi

Depresi merupakan salah satu masalah kesehatan mental yang terjadi pada setiap orang-orang yang. Orang dengan depresi biasanya mengalami gangguan mental, termasuk keadaan emosional, fungsional, dan perilaku beban kognitif. Depresi dianggap tidak normal jika tidak normal dan berlanjut terus menerus. Depresi bisa menyerang siapa saja, tidak terkecuali anak-anak dan remaja atau orang dewasa, bahkan hewan pun bisa menderita depresi (referensi di majalah). seseorang yang memiliki depresi membangkitkan emosi negatif seperti kesedihan, kemarahan, iri hati, putus asa, kecemasan, ketakutan, perasaan-perasaan bersalah disertai gejala fisik seperti pusing dan mual. Dengan meningkatnya tuntutan kebutuhan hidup, membuat masyarakat lebih tercukupi berorientasi pada masalah dunia, sekalipun masalah dunia memiliki resiko lebih besar untuk muncul stres menyebabkan depresi. Oleh karena itu, diperlukan pemahaman yang lebih mendalam tentang makna hidup bersumber dari agama. Omong kosong orang dalam hidup berasal dari agama membuat orang rentan terhadap depresi. William James menekankan pentingnya agama dalam pengobatan kesehatan mental dan penyakit mental. William James berpendapat bahwa kepercayaan kepada Tuhan adalah kekuatan religius yang luar biasa. Untuk memberi orang kekuatan mental untuk menanggung beban hidup yang harus dihindari. Ketakutan yang dihadapi orang-orang di era modern ini. Yustinus Semimun menjelaskan tentang kesehatan jiwa berorientasi pada ketenangan atau ketentraman dan selalu berpikir positif dalam menanggapi suatu masalah, sehingga Anda tidak perlu mengalami tekanan psikologis. (Ramadhan, 2016)

Agama merupakan hal yang paling penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Karena agama mengatur setiap individu jika ingin melakukan aktivitas yang berhubungan dengan sesama manusia dan Tuhan. H A. Mukti Ali, salah satu pakar perbandingan agama Indonesia, mengakui bahwa agama adalah hal yang paling sulit untuk dipahami dan didefinisikan. Namun, beberapa tokoh tetap mempelajari dan memahami agama tersebut sehingga dapat lebih dipahami secara ilmiah. Agama dan kehidupan beragama sebagai unsur yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia dan sistem kebudayaan. Sejak awal kebudayaan manusia, agama dan kehidupan beragama merupakan gejala kehidupan dan bahkan memberi model dan bentuk pada semua perilaku budaya. Agama dan perilaku keagamaan tumbuh dan berkembang dari rasa ketergantungan manusia pada kekuatan supranatural yang dilihatnya sebagai sumber kehidupan. Idealnya, umat Islam sejati terhindar dari berbagai gangguan jiwa, namun di sisi lain umat Islam adalah makhluk sosial yang kerap menjadi salah satu penyebab gangguan jiwa. Dari permasalahan yang muncul, keyakinan bahwa pada dasarnya ketenangan dan rasa aman merupakan salah satu motif yang sangat penting untuk mengatasi gangguan jiwa tersebut, inilah kisah sejarah tentang agama-agama dunia, khususnya sejarah agama-agama dunia. jelas menggambarkan dunia Islam. Keyakinan dan rasa aman sebagai terapi kesehatan mental dapat menjaga dan melindungi seseorang dari berbagai gangguan mental seperti depresi, kecemasan berlebihan, iri hati, iri hati, yang kemudian mengarah ke tahap utama seseorang, yaitu penyakit mental. Penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pasien psikiatri adalah orang yang tidak mampu mengurus diri sendiri, yang memiliki tingkat aktivitas diri yang rendah sehingga biasanya pasif dan terisolasi. (Wulan Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2021)

Ahli Tafsir M. Quraish Shihab menjelaskan dalam surat Maryam ayat 18-22 bahwa batin Maryam menyimpan keheranan, ketakutan dan kegelisahan jiwa Imran ketika malaikat Jibril menceritakan tentang ruh yang dihembuskan ke dalam rahimnya. Psikolog yang dipimpin oleh Dali Gulo mengklaim bahwa keadaan Maryam binti Imran yang mengalami ketakutan dan kengerian merupakan tanda psikologis bahwa ia menderita neurosis. Neurosis mengacu pada gangguan mental ringan yang sering ditandai dengan kecemasan kronis, gangguan sensorik dan motorik, penghambatan emosi, kurangnya perhatian terhadap lingkungan dan kekurangan energi fisik. Hal ini bisa terjadi karena Maryam binti Imran adalah manusia biasa yang memiliki dua potensi yaitu fisik dan psikis. Orang dicap sakit jiwa, jika keharmonisan jiwa dengan kemampuan menghadapi masalah hidup tidak tercapai, pasti akan sakit jiwa. Di sisi lain, dapat dikatakan bahwa orang yang sehat jiwanya bila keadaan batinnya selalu berada dalam posisi tenang, aman dan tentram. Dapat dipahami bahwa kepercayaan kepada Tuhan dan agama merupakan penolong seseorang untuk mengisi kekosongan batin atau psikis. Agama dimaknai sebagai unsur kehidupan yang paling penting dan agama sangat krusial bagi perkembangan psikologis, internal atau spiritual seseorang. Dalam kaitan ini, Ramayulis, sebagai pakar psikologi agama, mengklaim bahwa agama memiliki empat tugas untuk berusaha menghilangkan persoalan psikologis umat. (Masrur & Salsabila, 2021)

Agama dan spiritualitas jelas terkait dengan kesehatan jiwa karena ajaran agama telah menjadi salah satu pedoman kesehatan jiwa dalam istilah agama dan dalam perkembangannya kesehatan jiwa juga dipelajari dalam bidang psikologi agama. Psikologi agama merupakan salah satu ilmu psikologi yang pertama kali diperkenalkan di Jerman pada abad ke-19, tahun 1875 Masehi. Di awal abad ke-20, penelitian psikologi berupa kesehatan mental berkembang jauh lebih cepat. kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern. Salah satu pendekatan pemahaman agama untuk memecahkan masalah manusia adalah pendekatan psikologis. Pendekatan psikologis memainkan peran penting dan memberikan kontribusi untuk pengembangan studi Islam. Pendekatan psikologi Islam berguna untuk mengetahui dan memahami bagaimana seorang muslim memahami, menghayati dan mengamalkan tataran keagamaan serta mengetahui pengaruh shalat, puasa, zakat, haji dan bentuk ibadah lainnya terhadap kehidupan seseorang. Perilaku yang tampaknya terkait dengan keyakinan agama mereka. Begitu juga dengan bertemu sesama muslim, saling menyapa, menghormati kedua orang tua, menghormati guru yang menutup aurat dan sebagainya, merupakan gejala-gejala keagamaan yang dapat dijelaskan dengan ilmu psikologi agama. (Khoiruddin, 2017)

Secara psikologis, agama adalah ilusi manusia. Orang lari ke agama karena
perasaan tidak berdaya dalam menghadapi bencana. Jadi segala macam perilaku
Agama adalah perilaku manusia yang timbul dari keinginan untuk menghindari bahaya dan dapat memberikan rasa aman. Untuk tujuan ini manusia menciptakan Tuhan dalam pikirannya. Sekelompok psikiater berpikir demikian. Perilaku keagamaan, menurut behaviorisme, erat kaitannya dengan prinsip penguatan (reward and punishment). Orang berperilaku religius karena didorong oleh insentif hukuman dan imbalan. (Harga). Manusia hanyalah robot yang secara mekanis bergerak sesuai dengan cara berpikir mereka tentang hukuman dan penghargaan. (Pranajaya, 2004)

Gangguan Mental adalah hal yang menyerang mental manusia yang bersumber dari keadaan hidup yang kurang baik, baik dalam jiwa maupun lingkungan sehari-hari. Mental Health akan terganggu apabila ada suatu hal yang dapat merusak seluruh jiwa seseorang, mulai dari syaraf yang terganggu dan akan sampai ke otak yang dapat mengurangi kinerja seluruh tubuh, ingatan dan psikologi pun perlahan akan menghilang dan sulit mengingat apapun. Oleh karena itu, dalam tulisan ini dijelaskan mengenai peran agama dalam proses penyembuhan gangguan mental depresi dan stress.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun