Mohon tunggu...
Silvany Dianita
Silvany Dianita Mohon Tunggu... Psikolog - Pranata Humas Ahli Muda BPSDM Kemendagri dan Psikolog Klinis

When you care for yourself first, the world will also find your worthy of care.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Fenomena Generasi Strawberry: Si Praktis, Aktif, dan Rapuh

11 Juli 2022   16:17 Diperbarui: 12 Juli 2022   17:07 3241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi generasi Z (Sumber: Freepik)

Istilah strawberry untuk generasi yang mudah rapuh dan sering kali butuh kata "healing" untuk memulihkan potensi gangguan kesehatan mentalnya memberikan anggapan kepada mereka sebagai generasi mudah sekali lari dari masalah dari pada untuk menghadapi masalahnya. Namun, apakah serapuh itu generasi ini ke depannya?

Saya rasa kita perlu coba belajar mengenali mereka lebih dekat. Segala sesuatu memiliki potensi sebab dan akibat. Terdapat fakta menarik yang bisa dipelajari dari generasi strawberry.

Pertama, generasi strawberry merupakan generasi digital. Dilansir dari beberapa sumber yang ada, disebutkan bahwa generasi strawberry adalah generasi yang hadir dalam era yang serba disruptif dan digital. 

Pada masa disruptif dan digital tersebut, generasi ini sangat diuntungkan dalam sisi kemudahan teknologi yang serba praktis dan segala sesuatu menjadi lebih terkoneksi melalui jaringan internet.

Media sosial menjadi wadah ekspresi kreativitas berpikir, berperilaku dan berpendapat. Dalam hal ini generasi strawberry sangat fasih!

Dok: Canva.com
Dok: Canva.com

Kedua, kehadiran generasi strawberry yang anti FOMO (Fear of Missing Out). Dari beberapa hal yang saya coba amati, generasi masa kini ingin dikenal sebagai generasi yang anti FOMO. 

Sebagai dampak kemajuan teknologi dan kemudahan semua orang melakukan akses tanpa batas melalui berbagai platform media sosial. 

Maka, hal tersebut dimanfaatkan untuk dapat selalu tampil paling hype di antara kalangannya, mulai dari tidak ingin ketinggalan untuk menggunakan ponsel tercanggih dengan merk ternama, ikut dalam beragam kegiatan sosial, fashion, tempat nongkrong, dan sebagainya. 

Generasi anti FOMO jika tidak diberikan batasan yang bijak memberikan kekhawatiran dengan munculnya fenomena gangguan kecemasan yang mulai banyak dirasakan oleh mereka yang takut tertinggal dari tren yang ada.

Ketiga, Generasi Fixed Mindset. Ya, walaupun generasi ini dikenal dengan kreativitasnya dan serba aktif, namun kenyataanya mudah terjebak dalam pola pikir yang menetap. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun