Mohon tunggu...
Silvani Habibah
Silvani Habibah Mohon Tunggu... -

Mahasiswi Sastra Cina UI yang suka membaca, menulis, traveling, pelangi, langit biru dan coklat

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Angin

23 Juni 2012   13:29 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:37 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Angin
Angin bertiup sesuka hati

Datang kemudian pergi lagi
Kencang kemudian sepoi-sepoi
Tidak ada yang bisa menebak kemana dia pergi

Angin

Angin bertiup sesuka hati
Angin tidak peduli dengan bunga yang terkena tiupannya
Bunga hanya bergerak mengikuti tiupan angin tanpa mengerti apa yang angin mau
Angin tidak tahu betapa rapuhnya sang bunga karena tiupannya

Angin apakah kau tahu perasaan sang bunga?

2010
Puisi ketika duduk di depan rumah, memandang bunga yang tertiup angin sambil menunggu balasan sms yang tak kunjung berbalas.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun