Mohon tunggu...
Silvana Wardani
Silvana Wardani Mohon Tunggu... Mahasiswa

Sosiologi, Uin Walisongo Semarang

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Pengaruh Media Sosial sebagai Bentuk Perubahan Sosial di Kalangan Remaja

18 April 2020   08:45 Diperbarui: 15 November 2021   19:04 2177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari dalam kehidupan ini. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di era globalisasi ini telah melahirkan banyak dampak bagi kehidupan manusia. Hal tersebut telah merubah cara interaksi antara manusia yang satu dengan yang lainnya. Memang tidak dapat dipungkiri bahwa hal ini memberikan begitu banyak kemudahan kepada manusia didalam kehidupannya. 

Dengan kemudahan untuk mengakses suatu informasi yang kita cari maka permasalahan yang dialami manusia akan teratasi dengan mudah dan cepat. Adanya internet membantu manusia untuk menembus dimensi kehidupan, waktu, dan bahkan ruang yang dapat diakses oleh siapapun, kapanpun dan dimanapun. Mengingat zaman yang semakin berkembang, maka manusia tidak boleh tertinggal mengenai teknologi informasi dan komunikasi. 

Hal tersebut akan menimbulkan kesenjangan-kesenjangan didalam kehidupan manusia. Manusia yang tidak mengikuti kemajuan teknologi informasi dan komunikasi akan memiliki wawasan yang terbatas atau pengetahuan yang lambat. Mengingat bahwa semakin kesini media sosial merupakan sebuah kebutuhan setiap manusia dalam kehidupan sehari-hari, baik didalam kegiatan sosial, pendidikan, bisnis, dan sebagainya. Maka media sosial ini mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan manusia. Dapat dikatakan bahwa media sosial merupakan penunjang aktivitas rutin manusia bahkan aktivitas lainnya.

Zaman memang benar-benar telah berubah, dahulu hanya orang dewasa khususnya bagi orang-orang yang memiliki materi atau karir yang dapat mengerti dan menggunakan media sosial untuk menunjang aktivitasnya. Namun kini, media sosial tidak mengenal umur dan juga status sosial. Hal ini menjadi contoh nyata perubahan sosial yang terjadi bahkan begitu melekat dalam kehidupan setiap masyarakat. Pada dasarnya tidak ada masyarakat yang tidak mengalami perubahan, baik itu dalam taraf yang paling kecil sekalipun. 

Di dalam modul pembelajaran sosiologi karya Nur Djazifah tahun 2012 yang berjudul “Proses Perubahan Sosial di Masyarakat” dijelaskan bahwa perubahan sosial merupakan perubahan kehidupan masyarakat yang berlangsung terus-menerus dan tidak akan berhenti, tidak ada satu masyarakat pun yang berhenti pada suatu titik tertentu sepanjang masa. Dalam arti lainnya, perubahan sosial merupakan perubahan yang terjadi karena adanya ketidaksesuaian diantara unsur-unsur sosial yang berbeda didalam kehidupan masyarakat, sehingga menghasilkan pola kehidupan yang baru (berbeda dengan pola kehidupan sebelumnya). Perubahan sosial ini mencakup perubahan dalam nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, susunan lembaga kemasyarakatan, pelapisan sosial, kelompok sosial, interaksi sosial, pola-pola perilaku, kekuasaan dan wewenang, serta berbagai segi kehidupan masyarakat lainnya.

Adanya penggunaan media sosial yang semakin melekat dalam kehidupan ini menjadi contoh nyata dari adanya perubahan sosial yang memiliki dampak cukup besar bagi kehidupan manusia khususnya bagi para remaja yang menjadi pengguna media sosial terbanyak. Penggunaan media sosial pada remaja awalnya karena ikut-ikutan oleh teman sebaya. Kebanyakan dari mereka biasanya akan membuat akun media sosial saat SMP. Mereka yang tidak mempunyai akun media sosial biasanya akan tertinggal informasi bahkan bisa juga dikucilkan oleh temannya karena kurang gaul. 

Hal ini dikarenakan media sosial mampu menghapus batasan-batasan dalam bersosialisasi. Para remaja bebas untuk sosialisasi di media sosial tanpa mengenal batasan waktu dan ruang. Maka media sosial ini memiliki pengaruh yang besar dalam kehidupan remaja. Namun media sosial juga bisa menjadi candu bagi remaja, tiada hari tanpa membuka media sosial bahkan bisa sampai 24 jam mereka tidak bisa lepas dari smartphone. Media sosial yang paling sering digunakan oleh para remaja diantaranya : Facebook, Instagram, Whatsapp, Youtube, Line, Messenger, dan Twitter. Media sosial memang memberikan kemudahan yang nyata untuk para remaja sampai mereka betah berlama-lama berselancar di dunia maya.

Pengaruh media sosial terhadap kehidupan para remaja bisa positif dan bisa juga negatif. Pengaruh positifnya yaitu : (1) Memudahkan para remaja untuk berinteraksi dengan teman sebayanya dan khalayak umum. Dengan media sosial, para remaja dapat dengan mudahnya berinteraksi dengan siapa saja bahkan dengan orang yang tak dikenal di kehidupan nyata. (2) Dapat memperluas pergaulan, karena dengan media sosial, para remaja bisa memiliki koneksi dan jaringan yang luas. (3) Bisa menjadi wadah untuk mengekspresikan diri. Media sosial mampu menjadi sarana bagi remaja dalam mengekspresikan dirinya, meskipun di kehidupan nyatanya ia adalah sosok yang introvert, pemalu, atau orang yang sering merasa malu ketika harus berhadapan dengan orang banyak, namun melalui media sosial ini remaja bisa mengungkapkan pendapatnya atau bisa menyuarakan kreativitasnya dan inovasinya tanpa harus merasa takut. Namun ada pula pengaruh buruk dari media sosial terhadap kehidupan remaja, diantaranya: 

(1) Dapat menjauhkan dari orang-orang yang sudah dekat di kehidupan nyata. Hal ini sangat disayangkan, padahal komunikasi terpenting adalah secara langsung dengan orang-orang di sekitar kita, namun karena kecanduan dengan media sosial seringkali para remaja justru mengabaikan orang-orang nyata yang ada di sekitarnya. (2) Menjadi rentan terhadap pengaruh buruk orang lain. Adanya media sosial juga dapat menyebabkan remaja bisa mengenal banyak orang, namun mereka terkadang lalai dan tidak dapat menyeleksi dengan benar. Para remaja biasanya lebih labil dan tidak dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, maka dengan media sosial ini justru menjadikan remaja lebih rentan terhadap pengaruh yang buruk. 

(3) Menyalahi privasi. Apapun yang kita posting di media sosial tentu akan dengan mudahnya dilihat oleh banyak orang. Remaja yang emosinya masih labil, biasanya akan membocorkan hal-hal yang semestinya menjadi privasi yang sebaiknya tidak banyak orang yang tahu. (4) Dapat menimbulkan konflik. Dengan kebebasan mengeluarkan pendapat serta gagasan di media sosial seringkali disalahgunakan oleh penggunanya, mereka tidak dapat mengontrol dirinya karena kebebasan tersebut dan akhirnya berujung pada sebuah konflik.

Dari paparan tersebut dapat disimpulkan bahwa media sosial memiliki pengaruh positif dan juga pengaruh yang negatif. Pengaruh positif penggunaan media sosial secara nyata telah membawa pengaruh terhadap perubahan sosial yang lebih baik, namun pengaruh buruk penggunaan media sosial cenderung membawa perubahan sosial yang bisa menghilangkan nilai-nilai atau norma-norma di masyarakat. 

Maka dari itu, tidak hanya bagi para remaja namun bagi kita semua pengguna media sosial agar lebih bijak mulai sekarang dalam menggunakannya. Hal ini ditujukan agar media sosial mampu menjadi alat perubahan yang positif, mengingat keuntungan yang dapat kita rasakan bahwa semakin efektif dan efisiennya dalam memperoleh informasi yang tidak terhalang oleh waktu, tempat, dan biaya yang tidak terlalu mahal.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun