Mohon tunggu...
ABDURRAHMAN SP
ABDURRAHMAN SP Mohon Tunggu... Administrasi - Penyuluh Pertanian

Penyuluh Pertanian

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Standar Panen dan Pascapanen Kopi Arabika untuk Mencapai Kualitas Terbaik

26 Mei 2018   18:39 Diperbarui: 27 Mei 2018   08:43 4275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah di provinsi Aceh merupakan daerah penanam kopi Arabika terluas di Indonesia, sehingga tanaman ini menjadi komoditas primadona yang menjadi andalan sumber pendapatan masyarakat dan pemerintah daerah. 

Untuk keberlanjutan kopi Arabika Gayo semua pihak harus berupaya maksimal menjaga kualitas yang dikehendaki pembeli (buyer), sebab pembeli adalah raja yang ingin dipenuhi selera dan kemauannya.

Menurut hasil penelitian Ismayadi.C(1998) dua puluh tahun yang lalu, permasalahan kopii Arabika Spesialty dari Gayo adalah cacat citarasa, jenis cacat citarasa utamanya pada fermented atau stinker, mouldy dan earthy. Cacat citarasa tersebut terutama disebabkan oleh penanganan panen dan pasca panen yang tidak merujuk kepada suatu standar atau ketentuan.

PANEN

Panen adalah suatu kegiatan pemetikan buah kopi yang merah dari tangkainya dalam bahasa Gayo disebut "mungotip". Buah yang dipetik umumnya sudah matang optimum, warna merah menyala, daging buah lunak, berlendir, terasa manis dan tidak tercampur dengan buah yang hijau atau muda. Buah muda yang terpetik menyebabkan pecahnya biji pada saat dipulper dan mengakibatkan cacat fisik pada kepingan biji.

Musim panen di dataran tinggi gayo biasanya pada bulan Maret-Juni dan bulan September-Desember, interval waktu panen tanaman kopi 7-10 hari sekali. Panen terlambat akan menyebabkan buah rontok dan jatuh ke tanah dan salah satu penyebab hilangnya hasil panen.

Kantong panen dan karung tempat hasill panen, tidak digunakan bahan yang berasal dari bekas kemasan pupuk, pestisida dan bahan kimia serta produk yang berbau tidak sedap.

SORTASI BUAH GELONDONG MERAH

Setelah kopi dipanen, buah kopi yang terpetik muda, warna hijau atau kuning harus diambil dan dipisahkan secara manual, sedangkan buah yang cacat terserang hama penyakit dapat dipisahkan dengan merendam gelondong merah tersebut ke dalam air, buah yang rusak biasanya terampung dipermukaan.

Tujuan proses sortasi ini dilakukan adalah untuk menjamin kualitas biji tidak cacat fisik dan citarasa yang sesuai standar mutu.

PENGUPASAN KULIT BUAH (PULPING)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun