Bocornya kepulangan Menteri PAN Yudi Chrisnadi ke Bandung dengan mobil dinas menyulut komentar beberapa pihak, termasuk KPK. Dalam pemberitaan di media massa, Menteri asal Partai Hanura ini terkesan membela diri, berusaha meng-counter komentar – komentar miring tentang penggunaan fasilitas negara pada saat mudik lebaran kemarin. Sebelumnya MenPAN ini juga tersandung oleh kasus surat rekomendasi bagi kolega partai, anggota DPRD DKI Jakarta tentang rekomendasi fasilitas KJRI Australia selama koleganya berlibur di negeri Kangguru. Namun kasus itu berakhir mulus, klarifikasi dua pihak menetralkan sentimen – sentimen miring tentang penggunaan fasilitas negara untuk kepentingan pribadi dan koleganya.
Kasus terakhir ini semoga MenPAN bisa lebih arif menyikapinya, klarifikasi secara proposional dengan penjelasan yang rasional diharapkan muncul darinya, bukan dengan cara “berbalas pantun” seperti Presiden sebelumnya dengan Presiden “incumbent”. Lepas dari persoalan benar atau tidaknya MenPAN menggunakan mobil dinas ketika mudik, seyogya sebagai seorang menteri yang mempunyai tugas sebagai punggawa terdepan pembinaan sumber daya manusia yang bekerja di pemerintahan, MenPAN dapat memberikan suri teladan. Sementara, banyak kepala daerah melarang anak buah mereka menggunakan mobil dinas untuk mudik lebaran, jadi bila benar aksi MenPAN ini sangat kontradiktif dengan misinya lembaganya mereformasi kapasitas dan karakter aparatur negara.
MenPAN Yudi Chrisnadi adalah menteri yang cukup menonjol kinerjanya dalam pemerintahan Jokowi - JK, sejumlah gebrakan – gebrakan, antara lain penilaian kinerja setiap kementerian patut di acungi jempol, meski hal itu membuat koleganya di Kabinet Kerja sedikit risih. Saya berharap MenPAN dapat secara konsisten memberi keteladanan kepada aparatur negara, jangan sampai bawahannya berpendapat sang menteri hanya bisa berteori, dan tindakannya lain. Wassalam.
