Mohon tunggu...
Sigit Budi
Sigit Budi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger ajah

blogger @ sigitbud.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Membuka Toko Online, Kesempatan untuk Berdikari

30 Agustus 2016   21:09 Diperbarui: 31 Agustus 2016   07:46 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ecommerce. shineinfotech

Ketika belajar tentang toko online, cukup menyulitkan buat saya pada awal-awalnya, banyak istilah-istilah yang tidak saya mengerti, apalagi kalau ditambah istilah google analytic dan facebook analytic yang berbasis pada kaidah-kaidah algoritma yang rumit. Menjadi rumit ketika tidak biasa menghadapinya dan kebetulan saya juga tidak berlatar belakang dunia IT. 

Benar-benar dari dasar untuk memahami cara kerja platform toko online. Kini mungkin semakin mudah, situs blog terbesar "wordpress" sudah membuka peluang bagi calon entrepreneur untuk memulai usahanya, membuka start up company. Situs blog asal Amerika ini menfasilitasi mereka yang kreatif dengan plug in dan tool untuk membuka bisnis secara online,

Gairah kewiraswastaan di dunia online kini begitu menggelora di tanah air, perusahaan-perusahaan rintisan yang berbasis online menggeliat di berbagai kota di Indonesia, tidak hanya di Indonesia, terutama kota-kota besar. Badan ekonomi kreatif dengan cermat melihat perkembangan yang signifikan di kalangan anak-anak muda kreatif ini dan mendorong serta menfasilitasi mereka untuk berpartisipasi di ajang kompetisi start up internasional. Ternyata, anak-anak muda kita tidak kalah dengan anak-anak muda negara maju dan Asia lainnya. 

Pengalaman pendiri start up company, www.ahlijasa.com sungguh menarik. Bagaimana mereka sudah mapan secara ekonomi dengan bekerja di negeri Singapura, memutuskan pulang ke Indonesia membuka perusahaan baru berbasis online. Ide tersebut ternyata tidak berjalan mulus, bahkan orang-orang terdekat mereka menentang keputusan tersebut. Kegigihan mereka ternyata tidak sia-sia, www.ahlijasa.com mewakili Indonesia di ajang kompetisi start up company di Amerka Serikat.

Siapa mereka, bisa dilacak di "mbah Google", substansinya terletak pada kegalauan anak-anak muda zaman sekarang, meski kalau mau kerja juga, mereka lulusan PT dari luar negeri, atau PT yang bergengsi di dalam negeri, tapi orientasi mereka tidak pada kemapanan pribadi. Mereka ingin menyumbangkan apa yang mereka miliki kepada masyarakat, meskipun idealisme tersebut tidak mudah kenyataanya.  

Jalan terjal, penuh jebakan lobang harus mereka lalui untuk mewujudkan cita-cita mulia itu. Semua akhirnya terbayar untuk mereka yang gigih, mau kerja keras dan cerdas, dan masyarakat banyak menikmati apa yang mereka lakukan. Kisah - kisah seperti itu mungkin klise, sudah disering dituliskan, bagaimana jatuh bangun pendiri Microsoft, Google, Yahoo, Facebook, dll.

Kegairahan berwiraswasta semestinya terus dihembuskan oleh pemerintah, tidak hanya menjadi slogan semata namun diberikan support sarana dasar, bila di bisnis online mungkin adalah diskon tarif atau kalau perlu gratis, agar anak-anak berminat terjun di bisnis ini. Karena bisnis online sangat tepat buat anak-anak muda mengembangkan kreatifitasnya, mereka punya banyak waktu, dan belum ada tanggung jawab yang mereka pegang. Peluang keberhasilan menjadi seorang pengusaha hebat lebih terbuka apabila di mulai dari usia muda. 

Perjalanan untuk jatuh bangun sangat panjang, sehingga pada puncaknya di umur 30 tahunan mereka sudah mapan sebagai pengusaha. Indonesia perlu mendorong dengan serius jiwa kewiraswastaan sejak dini, karena Indonesia memiliki sumber daya alam yang luar biasa untuk diolah dan sumber daya manusia kreatif yang melimpah. 

Seyogyanya potensi itu tidak tersia-siakan, kita harus ingat bahwa Indonesia dideklarasikan oleh anak-anak muda, bukan mereka yang berusia 40 tahun ke atas. Jadi bila dikatakan, jiwa perjuangan anak - anak muda Indonesia luar biasa, tekatnya mampu menyingkirkan segala rintangan yang ada. 

Kesempatan anak-anak muda menjadi pengusaha hebat semakin terbuka, kini banyak perusahaan ventura dari luar negeri mulai mengguyur dana kepada perusahaan start up lokal. Pertanyaannya, mengapa pemilik modal di dalam negeri justru kurang melirik potensi anak-anak muda kita sendiri, dan membiarkan potensi-potensi dalam negeri diambil oleh orang luar. 

Memang terlihat besar kucuran dana yang diguyurkan kepada perusahaan start up lokal, namun bila dihitung waktu akan menjadi kecil pada lima tahun ke depan bila perusahaan itu berkembang dan maju dengan pesat. Maka investor dari luar negeri kita yang menikmati kapital itu, investor lokal hanya gigit jari. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun