Mohon tunggu...
Sigit Budi
Sigit Budi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger ajah

blogger @ sigitbud.com

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Pemilu 2019, Pertarungan Mempertahankan Sebuah Nilai

26 Februari 2019   13:45 Diperbarui: 26 Februari 2019   14:00 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok: nasional.kompas.com

Kekuatiran akan merebaknya gagasan ini, meski pihak HTI selalu berkilah bahwa gagasan itu sebatas wacana namun faktanya pengikut kelompok ini secara ekstrim memperlihatkan perilaku sebaliknya di masyarakat. Mereka membentuk kelompok eksklusif di sejumlah Masjid, perguruan tinggi, bahkan di dalam kementerian dan lembaga. Infiltrasi dan desiminasi faham HTI tak lagi bisa dianggap sebagai ide semata, namun sebagai gerakan politik ekstra parlemen nyata.

Hal ini mengkuatirkan banyak pihak termasuk organisasi Islam terbesar di Indonesia yang mewakili kelompok Islam tradisional yang memegang teguh Pancasila dan setia mati kepada NKRI. Tak pelak lagi, dalam kontestasi politik di Pemilu 2019 pertarungan sesungguhnya adalah mengambil hati rakyat agar tidak terpikat oleh gagasan yang diusung HTI dan kelompoknya.

Kelompok oposisi adalah pelindung sekaligus rumah politik untuk mewujudkan gagasan mereka, Meski pihak Gerindra selaku pemimpin oposisi selalu membantah bahwa oposisi bakal dikemudikan oleh kelompok ini, faktanya proses politik pencalonan capres dan cawapresnya menggunakan legitimasi kelompok ini dan mitra politik lainnya untuk merebut hati pemilih Islam.

Pertarungan antara oposisi dan petahana saat ini makin sengit pada ranah ini, bukan pada adu program tapi pada manuver - manuver politik untuk mempertahankan suara pemilih Islam atau memperluas jumlah pemilih.

Dinamikanya fenomena ini  terekam di media sosial, dimana tema - tema keagamaan dan ide kekalifahan selalu mendapat perhatian besar dan pro -kontra tajam dari netizen, dan selalu menjadi viral di beberapa platform medsos.

Secara politik jelas fenemona ini tidak memberikan pendidikan politik yang baik bagi masyarakat, namun realitasnya Pemilu 2019 ini adalah pertarungan untuk mempertahankan nilai kebangsaan Indonesia, antara kelompok anti Pan-Islam menyatu di kubu Jokowi - Amin dan pro kekhalifaan di kubu Prabowo - Sandi.

Pemilu dengan suasana damai agak sulit akan terwujud pada kali ini, mengingatkan pertarungan ini pada nilai - nilai ideologi agama dimana soal nilai - nilai agama rasionalitas sering dinomorduakan seperti pada pertarungan di Pilkada DKI Jakarta dua tahun lalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun