Mohon tunggu...
Sigit Budi
Sigit Budi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Content Creator

Pembuat konten video, host podcast , selebihnya pengangguran banyak acara

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

KPR, Resiko dan Tantangan Wujudkan Rumah Idaman

11 Oktober 2017   00:16 Diperbarui: 11 Oktober 2017   00:50 1963
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
wujudkan rumah impian dengan KPR

Hidup tidak selalu berjalan dengan mulus seperti jalan bebas hambatan, tepatnya lebih mirip aliran sungai yang berkelok - kelok. Kadang melewati bantaran sungai yang lurus, tak jarang harus lewati tikungan tajam.

Tulisan ini diangkat dari kisah nyata penulis semoga dapat menjadi inspirasi pembaca Kompasiana maupun calon - calon nasabah KPR. Sebenarnya kalau mau jujur lebih baik beli rumah secara tunai, sayang hanya beberapa orang yang dianugerahi berkat seperti itu.

Laiknya orang - orang lain yang senasib tidak bisa beli rumah secara tunai, penulis mengambil kredit pemilikan rumah (KPR). Mengingat anak sudah mulai besar, dan sudah cukup lama menjadi 'kontraktor' rumah, sudah 3 rumah yang pernah disewa.

Setelah berbagai pertimbangan memberanikan diri untuk mengajukan KPR di sebuah bank swasta. Lokasi rumah di kawasan Cibubur, tak jauh dari rumah Presiden SBY. Apa yang penulis ungkapan secara garis besar apa yang penulis pernah alami sendiri, tak ada salahnya dibagikan agar bermanfaat.

Berikut hal - hal yang perlu diperhatikan sebelum mengambil KPR

1. Pastikan penghasilan anda berjalan  secara rutin, ketika kredit disetujui anda sepakat membayar cicilan tiap bulan sampai kontrak berakhir. Ada denda atau hukuman bila anda secara berturut - turut tidak bisa mengangsur ke bank.


2. Pastikan ada asuransi kesehatan dengan tanggungan cukup untuk berjaga - jaga apabila ada anggota keluarga sakit atau anda sendiri sakit sehingga tidak bisa bekerja. Tak ada salahnya mengambil asuransi untuk menjamin pembayaran rumah anda sampai selesai. Selain itu asuransi pendidikan juga wajib apabila anda mempunyai anak.

3. Pastikan pengeluaran tidak mengalami fluktuasi cukup tajam, jarang kurva pengeluaran rumah tangga turun, yang ada pasti naik tiap tahun karena faktor ekternal seperti inflasi, kenaikan tarif listrik, bbm, dll.

4. Pastikan anda hanya mempunyai beban keuangan satu tagihan kredit, lupakan dulu kredit barang mewah dan alat transportasi kerja. Kecuali anda seorang pengusaha yang perlu mobilitas tinggi, bila seorang karyawan sebaiknya pikir kembali bila ingin beli mobil secara kredit.

Setelah hal - hal  diatas sudah anda refleksikan terhadap kondisi anda?  Bila semua hal tadi yakin bisa anda atasi tak ada salahnya mulai mengajukan. 

Dalam perjalanan hidup rejeki sudah diatur, bisa saja anda tiba - tiba mendapatkan promosi atau lainnya yang membuat penghasilan anda melonjak. Sebaiknya hal seperti itu anda abaikan dulu saat mempersiapkan membeli rumah dengan KPR, pastikan saja kesiapan kondisi keuangan saat ini. Hindari uang muka (DP) dari hutang karena akan membebani keuangan anda.

Setelah pengajuan KPR disetujui, ada baik berhitung berapa lama anda akan mengambil masa waktu kredit, 10, 15 atau 20 tahun. Tergantung usia anda saat mengajukan kredit, semakin muda semakin bagus sehingga beban tidak terlalu lama. Seperti kita tahu usia pensiun rata - rata adalah 55 tahun. Semakin lama anda mengambil tenor kredit, cicilan menjadi rendah dan sebaliknya. Anda yang tahu kondisi keuangan anda.

Selain itu, setelah mendapatkan KPR, anda akan melewati masa panjang untuk mengangsur, minimal 10 tahun. Dibutuhkan kerja keras dan komitmen tinggi untuk menjalaninya.

Berikut hal - hal yang bisa membuat rencana memiliki rumah berantakan :

1. Godaan untuk kredit barang-barang mewah lain padahal keuangan belum memadai seperti kredit handphone premium, mobil mewah.

2. Mengikuti gaya hidup yang boros, hidup diatas standar normal sehingga menguras kantong, seperti liburan keluarga ke luar negeri dengan kredit.

3. Anggota keluarga sakit berat berkepanjangan sehingga prioritas keuangan keluarga berubah.

4. Perusahaan tempat bekerja bangkrut, mau tidak mau penghasilan terhenti, bila ada pesangon belum tentu bisa memenuhi kebutuhan hidup. Apalagi untuk membayar cicilan KPR.

5. Bisnis anda bangkrut, ini untuk debitur KPR yang mempunyai usaha. Tidak jarang menyisakan hutang bisnis yang cukup besar sehingga dana pribadi bisa ikut terambil.

Saran untuk calon debitur KPR atau pemegang KPR agar selalu berhati - hati mengelola keuangan keluarga cermat dan cerdas. 

Selalu memikirkan segala resiko dan antisipasi solusi. Hidup memang penuh resiko, tanpa resiko tidak kehidupan. God bless u alwalys. Semoga impian anda mendapat rumah idaman bisa terwujud bersama Maybank.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun