"Setetes darah yang didonorkan hari ini, bisa menjadi harapan hidup bagi orang lain esok hari," demikian pesan yang disampaikan Faruk, terkait pentingnya aksi kemanusiaan ini.
Menurut Uus, permintaan darah setiap bulannya mencapai antara 2.400 - 3.000 labu, dengan kebutuhan tiap hanya berkisar antara 80 - 100 labu darah. Sedangkan persediaan darah yang bisa dikumpulkan oleh Palang Merah Indonesia (PMI), baru mencapai 1.500 kantung darah setiap bulannya. Kebutuhan darah rutin diantaranya untuk penderita talasemia yang berjumlah sekitar 300 orang.
Permintaan darah juga meningkat karena merebaknya pembangunan fasilitas kesehatan. Jumlah rumah sakit yang tersedia saat ini sebanyak 16 unit diantara dua unit milik pemerintah sedangkan sisa 14 unit milik swasta. Rumah sakit tersebut telah menjadi rujukan bagi pasien di wilayah Priangan Timur, seperti dari Garut, Ciamis, Pangandaran dan Kota Banjar.
Kurangnya persediaan darah ini menjadi salah satu penyebab tingginya angka kematian ibu. Berdasarkan data dinas kesehatan Kota Tasikmalaya, jumlah ibu meninggal saat melahirkan setiap tahunnya mencapai 20 orang. Faktor penyebab utama kematian itu diakibatkan karena pendarahan postpartum atau pasca persalinan. "Aksi donor darah ini dapat membantu stok darah yang dibutuhkan," ujar Uus.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI