Mohon tunggu...
Sigit Z
Sigit Z Mohon Tunggu... Penulis

Kegiatan saya sehari-hari, menulis. Berbagai informasi dan pemikiran saya aktualisasikan dalam tulisan. Saya seorang penulis lepas.

Selanjutnya

Tutup

Bandung Pilihan

Banjir Darah Kebaikan di HUT Bhayangkara di Mapolres Kota Tasikmalaya: Ratusan Warga Berbagi Harapan

24 Juni 2025   19:12 Diperbarui: 24 Juni 2025   19:12 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kapolres Kota Tasikmalaya AKBP Moh Faruk Rozi melakukan pemeriksaan sebelum mendonorkan darah, Selasa 24 Juni 2025. (istimewa)

"Setetes darah yang didonorkan hari ini, bisa menjadi harapan hidup bagi orang lain esok hari," demikian pesan yang disampaikan Faruk, terkait pentingnya aksi kemanusiaan ini.

Kapolres Kota Tasikmalaya AKBP Moh Faruk Rozi bersama PMI mempersiapkan aksi donor darah, Selasa, 24 Juni 2025. (Istimewa)
Kapolres Kota Tasikmalaya AKBP Moh Faruk Rozi bersama PMI mempersiapkan aksi donor darah, Selasa, 24 Juni 2025. (Istimewa)
Aksi donor darah ini juga dapat mengatasi stok kekurangan darah yang biasa terjadi di Tasikmalaya. Menurut, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat, Permintaan dan persediaan darah tidak berbanding lurus. Kondisi itu diakibatkan karena meningkatnya pembangunan fasilitas kesehatan dan Rumah Sakit. "Saya harap tidak terjadi krisis darah," ujarnya pada pertengahan Maret 2025 lalu.

Menurut Uus, permintaan darah setiap bulannya mencapai antara 2.400 - 3.000 labu, dengan kebutuhan tiap hanya berkisar antara 80 - 100 labu darah. Sedangkan persediaan darah yang bisa dikumpulkan oleh Palang Merah Indonesia (PMI), baru mencapai 1.500 kantung darah setiap bulannya. Kebutuhan darah rutin diantaranya untuk penderita talasemia yang berjumlah sekitar 300 orang.

Permintaan darah juga meningkat karena merebaknya pembangunan fasilitas kesehatan. Jumlah rumah sakit yang tersedia saat ini sebanyak 16 unit diantara dua unit milik pemerintah sedangkan sisa 14 unit milik swasta. Rumah sakit tersebut telah menjadi rujukan bagi pasien di wilayah Priangan Timur, seperti dari Garut, Ciamis, Pangandaran dan Kota Banjar.

Kurangnya persediaan darah ini menjadi salah satu penyebab tingginya angka kematian ibu. Berdasarkan data dinas kesehatan Kota Tasikmalaya, jumlah ibu meninggal saat melahirkan setiap tahunnya mencapai 20 orang. Faktor penyebab utama kematian itu diakibatkan karena pendarahan postpartum atau pasca persalinan. "Aksi donor darah ini dapat membantu stok darah yang dibutuhkan," ujar Uus.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bandung Selengkapnya
Lihat Bandung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun