Ya memang, saat di jalani satu bulan, dua bulan, enam bulan setahun, dua tahun, bahkan akhirnya sampai pun penulis lulus, ternyata lingkungan kosan penulis Alhamdulillah selalu kondusif.
Tapi begini ya, penulis juga sudah bikin acuan juga sebelumnya, kalau semisal pas nanti seiring waktu lingkungan kosan berubah jadi toxic dan bikin enggak betah, ya pindah lagi cari lagi kosan yang lebih baik, tapi untungnya kosan terakhir lingkungannya kondusif.
Jadi begitulah kira-kiranya mengenai lingkungan kosan yang toxic ini dan terkait bagaimama cara mengatasinya.
Yang jelas, lingkungan kosan yang toxic ini sebenarnya berbahaya bagi kita, karena jika kamu tidak pandai dalam mengendalikan diri, bisa saja kamu akan terseret oleh pengaruh negatif.
Tentu boleh sih kamu coba bertahan tapi kamu harus mampu mengatasinya, tapi sejauh manakah kamu bisa mengatasinya?
Berkaca dari pengalaman penulis, tentu saja penulis sudah berupaya keras berjibaku untuk bertahan dan mencari berbagai macam cara dan solusi untuk mengatasinya.
Akan tetapi, ya nyatanya memang dasarnya juga lingkungan kosan yang toxic itu enggak bisa di atasi ya sudahlah, penulis putuskan pindah kosan.
Ya, kesimpulannya menurut penulis sih, kalau lingkungan kosan kamu ternyata adalah lingkungan yang toxic, maka demi kesehatan mental dan kejiwaan kamu segeralah pindah dari kosan tersebut, segeralah cari kosan yang lebih baik.
Nah, inilah yang bisa penulis sarankan terkait lingkungsn kosan yang toxic, semoga sedikit banyaknya bisa bermanfaat.
Salam hormat.
Sigit Eka Pribadi.