Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Trilogi Diary Curhat (2): Pengalaman Kencan Pertama (Male Version)

22 Januari 2021   00:10 Diperbarui: 18 April 2021   01:03 728
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nah, diary. Setelah pamit kepada bokap dan nyokapnya, Aku dan doi langsung cuzzz ke lokasi kencan, kamu tau enggak, diary. Sepanjang perjalanan menuju target lokasi kencan, kami berdua membisu, diary.

Sumber ilustrasi gambar Indiatimes.com via Idntimes.com
Sumber ilustrasi gambar Indiatimes.com via Idntimes.com
Aku pun gugup mau ngomong apa, haduuhh, pokoknya deg-degan banget rasanya aku, diary. Bahkan, sempat kepikiran dan blank, apa ya kira-kira nanti yang aku obrolin yah, aaahh sudahlah, diary. Yang penting sampai lokasi dulu, lagian kalo dipikir-pikir ngendarain motor sambil ngobrol itu kan enggak efektif juga kan, bisa hilang fokus kan, diary.

Singkatnya, diary. Aku dan doi sudah sampai di lokasi kencan, di suatu cafe populer pinggir pantai di kota Balikpapan, tempat yang sudah sering banget jadi tempat nongki bareng.

Apalagi bagi dua sejoli yang lagi kasmaran, pokoknya cocok bangetlah, suasananya romantis banget, diiringi musik instrumen saxophone nya Kenny G. yang syahdu dan remang cahaya lilin merah, lalu ada terdengar debur ombak, aahh pokoknya pas bangetlah buat yang masih pedekate alias pacaran, diary.

Kamu tau enggak, diary. Ternyata pas sudah ketemuan dan berduaan itu, uuuhhh,,, rasanya semakin deg-deg serrr banget, rasa mau copot jantungku setiap ngobrol bareng doi, apalagi kalau aku beradu pandang tatapan mata dengan doi, ditambah doi juga sering melemparkan senyum manisnya kepadaku, wuuuiiihhh,,, makin gemeterrrr,,,

Aaah, gimana mau nembak doi nih kalo begini ceritanya. Tapi, diary. Aku akhirnya berani juga loh, ternyata aku punya nyali nembak doi, beneran aku enggak bohong.

Kamu tau enggak, diary. Awalnya sih aku guguuup banget rasanya, degub jantung aku semakin berdetak enggak karuan, bahkan aku sempet hilang nyali, gemeter banget, teng gemeringat dan gemeringetnya kayaknya mengucur deras, tapi daripada enggak sama sekali dan nyeselnya kemudian, aku nekat aja, diary.

Secara jelasnya begini, diary,,,

Aku : Dik, boleh enggak aku jujur?

Doi : Jujur apa mas?

Aku : Hmm, aku suka sama kamu, pokoknya aku pingin serius sama kamu, beneran deh, pokoknya aku enggak main-main, dan aku pingin kamu jawab sekarang di tempat ini, jangan besok-besok atau nanti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun