Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Trilogi Diary Curhat (2): Pengalaman Kencan Pertama (Male Version)

22 Januari 2021   00:10 Diperbarui: 18 April 2021   01:03 728
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kencan pertama dengan pasangan. Sumber: SHUTTERSTOCK via KOMPAS.COM

Kencan pertama?

Ngomong-ngomong soal kencan pertama, diary. Waduh, gimana tuh ya caranya, diary. Hm, tolong dicatat lagi ya, diary. Ternyata ngajak doi kencan pertama itu adalah tantangan yang super berat, butuh pemikiran dan pertimbangan yang sangat matang.

Bahkan, jelas aku butuh keberanian yang sangat super untuk bisa mengajak kencan si doi pujaan hatiku ini,agar si doi berkenan mau diajak kencan bareng aku, diary.

Kalau enggak begitu, diary. Kencan pertama bisa-bisa berujung gagal, bisa-bisa si doi kabur, kapok, dan bakalan enggak mau lagi diajak kencan.

Kamu tau enggak, diary. Walaupun sebelumnya sudah aku susun strategi sedemikian rupa, tapi ternyata saat aku menelpon si doi untuk ngajak kencan pertama kali, betapa begitu beratnya aku mau bicara, enggak kayak ngobrol seperti biasanya, mulut aku seperti terkunci saja rasanya dan sekujur tubuhku rasanya beku.

Akhirnya, diary. Dengan menguatkan mental dan tekad,  aku coba mengatakan saja pada doi, kamu tau enggak, diary. Aku ternyata gemeringet alias keringat dingin, gugup banget rasanya, sempat aku terbata-bata mengatakan ajakan kencan itu pada doi.

Tapi biar begitu, diary. Akhirnya aku berhasil juga mengatakannya, dan ternyata, si doi mau juga diajak kencan sesuai hari, jam, dan lokasi kencan yang telah disepakati bareng, yesss, yesss, yesss, duh senengnya aku, diary.

Malam minggu aku langsung Cuzzz, si Zoya Cs One kesayangan langsung aku pacu ke rumahnya. Tapi, diary. Ternyata aku masih harus nunggu dulu di teras rumah si doi, sebabnya si doi belum selesai dandan, sudah begitu, diary. Bokap dan Nyokapnya ikut pula nimbrung, nungguin aku dan ngepoin aku.

Alamaaak, diary. Gemetar lah badan aku diinterogasi bokap dan nyokap si doi, ini tidak sesuai yang direncanakan dalam strategiku, diary.

Ya jadinya, aku gagap, gugup, salah tingkah, dan kikuk gimana gitu rasanya menjawab hunjaman pertanyaan demi pertanyaan dari mereka berdua, diary.

Tapi untunglah, diary. Akhirnya doi selesai juga dandannya, lega banget aku rasanya, dan auuwww,,, aku kaget, diary. Cantiknya si doi, anggun banget dan terselaraskan banget dengan fesyen yang doi kenakan, casual and childish banget si doi, dengan setelan biru-biru ditambah jemper melilit dipinggang wieew, rupanya doi dandan cantik maksimal takimal-kimal demi kencan dengan aku, diary. Hehehe,,,

Nah, diary. Setelah pamit kepada bokap dan nyokapnya, Aku dan doi langsung cuzzz ke lokasi kencan, kamu tau enggak, diary. Sepanjang perjalanan menuju target lokasi kencan, kami berdua membisu, diary.

Sumber ilustrasi gambar Indiatimes.com via Idntimes.com
Sumber ilustrasi gambar Indiatimes.com via Idntimes.com
Aku pun gugup mau ngomong apa, haduuhh, pokoknya deg-degan banget rasanya aku, diary. Bahkan, sempat kepikiran dan blank, apa ya kira-kira nanti yang aku obrolin yah, aaahh sudahlah, diary. Yang penting sampai lokasi dulu, lagian kalo dipikir-pikir ngendarain motor sambil ngobrol itu kan enggak efektif juga kan, bisa hilang fokus kan, diary.

Singkatnya, diary. Aku dan doi sudah sampai di lokasi kencan, di suatu cafe populer pinggir pantai di kota Balikpapan, tempat yang sudah sering banget jadi tempat nongki bareng.

Apalagi bagi dua sejoli yang lagi kasmaran, pokoknya cocok bangetlah, suasananya romantis banget, diiringi musik instrumen saxophone nya Kenny G. yang syahdu dan remang cahaya lilin merah, lalu ada terdengar debur ombak, aahh pokoknya pas bangetlah buat yang masih pedekate alias pacaran, diary.

Kamu tau enggak, diary. Ternyata pas sudah ketemuan dan berduaan itu, uuuhhh,,, rasanya semakin deg-deg serrr banget, rasa mau copot jantungku setiap ngobrol bareng doi, apalagi kalau aku beradu pandang tatapan mata dengan doi, ditambah doi juga sering melemparkan senyum manisnya kepadaku, wuuuiiihhh,,, makin gemeterrrr,,,

Aaah, gimana mau nembak doi nih kalo begini ceritanya. Tapi, diary. Aku akhirnya berani juga loh, ternyata aku punya nyali nembak doi, beneran aku enggak bohong.

Kamu tau enggak, diary. Awalnya sih aku guguuup banget rasanya, degub jantung aku semakin berdetak enggak karuan, bahkan aku sempet hilang nyali, gemeter banget, teng gemeringat dan gemeringetnya kayaknya mengucur deras, tapi daripada enggak sama sekali dan nyeselnya kemudian, aku nekat aja, diary.

Secara jelasnya begini, diary,,,

Aku : Dik, boleh enggak aku jujur?

Doi : Jujur apa mas?

Aku : Hmm, aku suka sama kamu, pokoknya aku pingin serius sama kamu, beneran deh, pokoknya aku enggak main-main, dan aku pingin kamu jawab sekarang di tempat ini, jangan besok-besok atau nanti.

Ternyata, diary. Setelahnya aku tadi ngomong begitu, si doi langsung terdiam, menunduk, terus balik lagi menatap aku dalam-dalam, duhhh, piye iki, diterima enggak yah, diterima enggak yah, duuhh deg-degan aku makin kenceng, diary.

Ehh, enggak lama, diary. Si doi tersenyum, maniiiss bangeet, terus doi ngomong gini,,,

Doi : mmm, soal itu, kita liat entar sambil dijalanin ya mas.

Aah, ini artinya si doi sudah oke nih, ya kan, diary. Artinya aku udah jadian kan, nah habis itu aku jawab begini, diary.

Aku : Ya udah, kalo gitu kita jalanin ya, ini berarti kita jadian ya, tempat ini jadi saksi kita ya dik.

Doi : iyaaa, yang penting kita jalanin aja dulu ya maass, oke mass,,,

Aku : Ok, siip kalo begitu, aku setuju dik,,,

Yeeiii,,, horeee,,, hip hip hura,,, alhamdulillah, aku jadian, duuh seneng banget aku rasanya, diary. Memang sih si doi bilang sambil dijalanin, tapi kan enggak apa-apa kan, memang butuh proses toh, namun yang penting itu, diary. Aku sudah jadian, kencan pertama aku sukses.

Terima kasih ya, diary. Kamu masih setia dengan curhatan aku, kita udahan dulu ya, kapan-kapan kita ketemu lagi.

Dari aku pencorat-coretmu.
Vick Angkasa.

Catatan diary sebelumnya bisa klik tulisan di bawah.

Trilogi Diary Curhat (1): Cinta Pertama (Male Version)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun