Di mungkinkan, anomali ideologi Partai Politik ini terjadi karena sebab kebebasan dialektika ide-ide politik dari para politisi yang hanya mengedepankan hal-hal yang sifatnya simbolik dan artifisial.
Bahkan semakin terjadi gejala krisis ideologi para politisi, karena telah melakukan penyimpangan tujuan dari ideologi Parpol, tujuan para politisi berpolitik hanya untuk meraup keuntungan materi, mempertahankan aset, mempertahankan kekuasaan dan kepentingan pragmatis lainnya.
Kritik antar elit pemangku kepentingan baik itu di antara elit politisi, elit pemerintahan, masyarakat, hanya dijadikan dagangan dan komoditas politik belaka.
Bisa dilihat juga, bagaimana para politisi dengan begitu mudahnya berpindah dari partai politik yang satu ke partai politik yang lain.
Bahkan seringkali berlaku, mayoritas partai politik begitu mudah menerima lamaran politisi yang notabene adalah mantan kader partai lain.
Di tambah juga partai politik dengan begitu gampangnya menerima politisi atau calon politisi yang memiliki kekuatan materi (uang).
Partai politik bisa "bersatu" jika yang menjadi pertaruhan kepentingan adalah kepentingan persekongkolan yang saling menguntungkan.
Ideologi partai politik terkesan hanya sebagai legitimasi saja, padahal modusnya adalah merengkuh kekuasaan, sehingga ideologi yang diterapkan sudah ada indikasi, lebih condong mengarah pada ide Kapitalisme-Sekularisme, sehingga partai politik takubahnya hanya seperti barang dagangan, mudah dibeli atau disewakan.
Pada akhirnya, rakyat hanya dijadikan alat semata, yang hanya dibutuhkan sekali dalam lima tahun untuk memuluskan tujuan sehabis itu di onggokkan begitu saja.
Sejatinya, ideologi partai politik adalah sebagai pegangan hidup, selalu berorientasi ke depan untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik dan berfungsi juga sebagai kompas moral, yaitu menjadi petunjuk arah ke mana urusan publik akan dibawa.
Yang jelas, ideologi partai politik di Indonesia adalah penting, dan ideologinya harus selalu berlandaskan dasar negara, yaitu Pancasila, sehingga dapat menciptakan pemikiran dan semangat hidup berbangsa dan bernegara, membuat kokoh perjuangan Parpol demi kepentingan bangsa dan negara.