Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

PKI dan PRD Pernah Ribut Soal "Palu-Arit", Bagaimana Bisa?

24 September 2020   17:49 Diperbarui: 24 September 2020   17:56 822
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar Palu-Arit via Historia.id

Sementara itu, terkait tuduhan adanya "pihak musuh" yang hendak mengacaukan dan membingungkan rakyat" memancing reaksi keras dari para tokoh Ormas PRD.

Sehingga punggawa Ormas PRD yaitu Abdulrachman cum suis sebagai pendirinya dan St. Dawanis sebagai Ketua Muda, langsung memberikan klarifikasi atas tuduhan PKI tersebut.

Begitu halnya juga seperti PKI, untuk menepis tuduhan PKI, maka PRD menerbitkan Maklumat Nomor 1 yang yang diterbitkan melalui saluran Siaran Kilat terbitan kantor berita Antara Surabaya pada 10 November 1945.

Seperti yang dijelaskan oleh Abdulrachman, "Tentang surat-surat selebaran yang dimaksudkan oleh PKI, kami pun berpendapat bahwa itu datangnya adalah dari "pihak musuh".

PRD belum pernah menyiarkan selebaran-selebaran yang memakai tanda seperti yang dimaksudkan oleh PKI.

Tapi, kalau surat-surat dan keterangan-keterangan yang memakai tanda palu dan arit dan ditandatangani oleh dua orang pengurus PRD betul datangnya dari PRD.

Ilustrasi gambar Palu-Arit via Historia.id
Ilustrasi gambar Palu-Arit via Historia.id
Agar masyarakat umum tidak salah paham, maka kami Pengurus Besar Persatoean Rakjat Djelata memberitahukan, bahwa PRD yang baru didirikan pada 1 Oktober 1945 memiliki lencana palu dan arit di atas dasar merah putih dan di belakangnya dibubuhi nomor yang sama dengan nomor pada tanda anggota." demikian bunyi maklumat yang diterbitkan oleh PRD tersebut.

Pada perkembangan selanjutnya, Dawanis yang merupakan Ketua Muda PRD, akhirnya naik kasta sebagai Ketua Partai, lalu seiring perkembangannya kemudian, Partai Rakjat Djelata (PRD) akhirnya melebur bersama Partai Murba.

Bersama partai lainnya yang sejalan dengan partai Murba, pada gelaran kongres peleburan partai yang dilaksanakan pada tanggal 7 November 1948, maka PRD melebur bersama Partai Murba.

Pada kesempatan gelaran kongres tersebut itu, Tan Malaka, sebagai tokoh sentral gerakan, hadir memberikan pidatonya.

Yang jelas, antara PKI dan PRD meski sama-sama menggunakan simbol ataupun lambang palu arit, tapi keduanya ternyata tidak seirama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun