Profesionalitas dan kejujuran sangat menjadi tuntutan yang harus ditunaikan oleh seluruh awak media.
Bagi Media, para wartawan, reporter ataupun jurnalis sangat berperan penting sebagai ujung tombak media.
Di pundak mereka inilah dan berasal dari mereka inilah informasi dan berita dari seluruh pelosok negeri bahkan dari seluruh penjuru dunia di peroleh untuk dikonsumsi jadi literasi informasi oleh khalayak publik.
Tak perduli hujan, panas, pagi siang maupun malam bahkan sampai harus berjumpa pagi lagi, terus berjuang, berlari kesana kemari meski terkadang harus menerima kenyataan pahit mendapat perlakuan yang tidak mengenakkan sekalipun, tak akan pernah menyurutkan langkah demi memberikan informasi literasi yang terbaik untuk publik.
Berlatar dari semua ini, betapa teramat pentingnya peran media dan seluruhnya yang mengawaki, dalam mengawal negeri ini.
Tanpa kehadiran media sebuah negara seakan terasa hambar, karena ada yang serasa hilang dalam sistem pemerintahan suatu negara.
Ini karena media memiliki peran vital sebagai fungsi kontrol terhadap pemerintah, dan fungsi edukasi bagi publik.
Media selain memberikan informasi, juga memiliki kekuatan untuk mengkritik pemerintah, literasi yang dihadirkan media dalam mengkritik pemerintah akan selalu diandalkan, karena literasi media lebih tajam dari mata pisau dalam mengkritisi pemerintah.
Media juga lah yang menjadi sarana bagi publik untuk menyampaikan aspirasi aspirasi dari publik dan mendidik publik untuk selalu eksis dalam menggali ilmu dan wawasan dalam dunia literasi.
Jadi dapat kita bayangkan, bagaimana hambar dan hampanya informasi dan dunia literasi publik bila media tak pernah ada dimuka bumi ini.
Sampai dengan saat ini, musuh terberat media adalah menghadapi dan menghindari berita hoaks, apalagi pesatnya kemajuan literasi yang telah menapaki era digital semakin menambah hebatnya daya rusak berita hoaks.