Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Timur Tengah di Antara Mimpi "Utopia" dan Ladang "Distopia" Abadi

7 Januari 2020   10:58 Diperbarui: 7 Januari 2020   11:07 1424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar | Dokumen Ismes.net

Dari dahulu hingga sekarang konflik yang terjadi di kawasan Timur Tengah sepertinya memang tidak akan pernah ada habisnya.

Negara-negara kawasan Timur Tengah selalu dirundung gejolak, konflik yang tak pernah padam, dan kerusuhan tiada akhir.

Kawasan Timur Tengah layaknya ladang kurusetra yang abadi, tempat perang Barata Yuda antara Pandawa dan Kurawa dalam kisah cerita Mahabrata di dunia pewayangan.


Kawasan Timur Tengah tak ubahnya hanya merupakan kawasan yang sangat Distopia, yaitu kawasan yang sangat menakutkan, tempat yang selalu menimbulkan rasa trauma, penuh konflk, karena negara negara yang terlibat didalamnya tak pernah akur dan damai.

Konflik di Timur Tengah seperti efek domino, selalu ada saja masalah-masalah yang timbul dan berpotensi menjadi Trigger konflik di kawasan Timur Tengah.

Bahkan jutaan rakyat yang mendiami kawasan Timur Tengah menjadi menderita, korban jiwa selalu saja berjatuhan dan tak bisa terhindarkan ketika konflik akhirnya pecah.

Timur Tengah selalu berada dalam ritme perang saudara yang berkepanjangan, meskipun ketenangan dan stabilitas  terkadang tercipta, tapi hanya sementara, sehingga tak ubahnya hanya seperti perang dingin saja.

Keberadaan Organisasi Kerja-sama Islam (OKI), yang digadang-gadang dapat berperan mendamaikan kawasan Timur Tengah, ternyata tidak seperti yang diharapkan dan menjadi sangat ironis, padahal mayoritas negara-negara Timur Tengah yang berkonflik tersebut beragama Islam.

Lalu mengapa Timur Tengah rawan konflik? Mengapa Timur Tengah tak pernah damai? Mengapa Timur Tengah selalu perang? Mengapa itu semua terjadi?

Melihat fakta sejarah di masa lalu maupun sekarang, beberapa latar belakang alasan sering menjadi trigger atau pemicu adanya konflik yang tidak ada habisnya.


Bila dirunut kebelakang maka, sejarah panjang konflik antara kelompok kaum Sunni versus Syiah, menjadi biang keladi utama kenapa Timur Tengah tak pernah damai.

Serta diperparah turut campurnya negara-negara adikuasa dengan berbagai kepentingannya masing-masing di Timur Tengah.

Di tambah juga dengan masalah ideologis terhadap suatu kebenaran yang di yakini masing masing kelompok bahkan jalan perang pun akan ditempuh selama menyangkut kebenaran hakiki masing-masing dari pihak kelompok tersebut.


Kawasan Timur Tengah merupakan kawasan paling strategis di dunia dan menjadi poros minyak dunia, sehingga membuat berbagai negara adi kuasa ingin menguasai Timur Tengah dan menghalalkan segala cara untuk bisa menancapkan kekuasaan mereka.

Bisa dilihat, bagaimana dominasi Amerika Serikat begitu kelihatan di kawasan Timur Tengah, seperti di Afganistan mulai tahun 2001 saat menggulingkan rezim Taliban, di Irak saat meruntuhkan rezim Saddam Hussein sejak tahun 2003---2011, di Kuwait, Israel dan tidak menutup kemungkinan negara Timur Tengah lainnya.

Kawasan Timur Tengah yang menjadi poros minyak dunia memiliki kekayaan sumber minyak bumi yang sangat besar, hampir seluruh negara di Timur Tengah merupakan penghasil minyak bumi, seperti Iran, Irak, Suriah, Kuwait, Arab Saudi, Bahrain, Qatar, Uni Emirat Arab, Oman, dan Yaman.

Inilah yang membuat negara-negara penghasil minyak di Timur Tengah saling bersaing untuk saling menguasai perminyakan dunia dan membuat negara adi kuasa tergiur menancapkan kukunya untuk berkuasa di Timur Tengah.


Konspirasi dari negara adi kuasa yang memiliki kepentingan di Timur Tengah turut memecah belah persatuan dan kesatuan negara-negara di kawasan wilayah Timur Tengah.

Sehingga sering menyebabkan pecahnya konflik di kawasan Timur Tengah dan konflik ini biasanya akan berkelanjutan sampai salah satu di antara negara yang berkonflik benar-benar ada yang lumpuh, tumbang, hancur lebur dan kalah.

Harga mahal yang harus dibayar sangat mahal oleh rakyat sipil yang turut menjadi korban karena secara langsung turut dilibatkan pada peperangan antarnegara Timur Tengah tersebut.

Sementara itu PBB selaku badan dunia sebagai penjaga keamanan dunia pada kenyataannya tidak sesuai seperti apa yang diharapkan.

Karena tetap saja kesulitan mencari resolusi yang efektif untuk menciptakan kedamaian dan keamanan di kawasan Timur Tengah.
----------
Mungkinkah mimpi Utopia ataupun perdamaian yang abadi di Timur Tengah dapat tercipta?

Terciptanya Utopia perdamaian dalam hal ini maksudnya adalah terciptanya perdamaian yang didambakan dalam suatu komunitas atau masyarakat dengan kualitas-kualitas yang sangat toleran ataupun nyaris sempurna.


Tentu saja selalu ada harapan, dan semua tentunya tidak terlepas dari kepentingan nasional negara masing-masing. Bagaimana menciptakan tatanan kehidupan antar bangsa yang damai adalah dari masyarakatnya sendiri.

Perang dan damai adalah suatu keniscayaan dan dua hal yang memang benar adanya, yang mana yang akan mendominasi tergantung masyarakat dalam cara berpikirnya.

Sejatinya pendekatan yang manusiawi adalah merupakan jalan efektif untuk menciptakan tatanan kehidupan antar  negara yang damai.


Untuk menciptakan tatanan kehidupan bersama dalam konteks pergaulan antar bangsa yang aman dan damai, memang memerlukan kesadaran yang besar oleh semua lapisan masyarakat dunia.

Sejatinya tiap-tiap individu merupakan hubungan persaudaran yang saling terikat meskipun lintas benua, agama, ras, suku, etnis, dan bahasa.

Inilah sekiranya yang diharapkan mampu menciptakan tatanan kehidupan dunia yang harmonis, fitrah manusia itu selalu merindukan suasana kehidupan aman, damai dan bahagia serta bagaimana menghadirkannya ke dunia dalam kehidupan.
--------------
Semoga bermanfaat.

Sigit Eka Pribadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun