Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Politik

Surat Saya untuk Xi Jinping Terkait Laut Natuna

6 Januari 2020   20:00 Diperbarui: 6 Januari 2020   20:46 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar di cuplik dari reolme.com/Cnbc.com diedit pakai aplikasi android

Kepada Yth Presiden Tiongkok
Bapak Xi Jinping.

Dengan hormat, Menyikapi pelanggaran teritotrial negara Tiongkok terhadap ZEE Indonesia termasuk didalamnya perairan laut Natuna, maka dengan ini saya dan negara saya (Indonesia) sangat keberatan dan tersinggung.

Untuk jadi perhatian, berdasarkan kekuatan hukum dan keputusan bersama melakui PBB bersama negara negara yang bersinggungan langsung dengan perairan laut Natuna termasuk negara sampeyan, maka sudah sangat jelas bahwa telah diputuskan bersama bahwa perairan laut Natuna adalah milik Negara saya, yaitu Indonesia.

Tapi kenapa kok negara sampeyan terlalu berani mengklaim bahwa perairan laut Natuna adalah milik negara sampeyan, apalagi dasar klaim dari negara sampeyan atas dasar klaim sepihak.

Perlu Pak Xi Jinping sadari, bahwa tindakan dari negara sampeyan itu sangat tidaklah elok, tidak pantas dan sangat menciderai seluruh rakyat Indonesia.

Saya harap Pak Xi Jinping dapat memahami hal ini, dan tolong anda ingatkan Jubir dari negara sampeyan yaitu mas Geng Shuan yang berbicara atas nama Kemenlu negara sampeyan agar jangan lagi ngotot memberikan statemen statemen kontrovesi yang menyatakan secara sepihak bahwa perairan laut Natuna adalah milik negara sampeyan.

Saya mengerti ada jalinan persahabatan yang mesra diantara negara Indonesia dan Tiongkok, dan pastinya saya memahami negara sampeyan sedang gencar gencarnya menanam investasi di negara saya.

Tapi Pak Xi Jinping, kalau berbicara masalah kedaulatan negara, maka itu permasalahan yang berbeda, karena itu adalah harga diri dan kedaulatan negara dan bangsa saya.

Jadi kalau negara sampeyan masih bebal dan bersikeras tidak mau angkat kaki dari wilayah perairan laut Natuna, dan masih menganggap perairan laut Natuna adalah milik negara sampeyan.

Maka negara saya tidak akan pernah takut dan akan berani mengambil resiko apapun, apalagi bila nantinya berujung investasi dari negara sampeyan dibatalkan.

Sebenarnya bisa saja negara saya, nantinya akan mendeportasi Dubes dari negara sampeyan, agar angkat kaki dari negara saya.

Perlu Pak Xi Jinping ketahui, Nilai harga diri dan kedaulatan negara dan bangsa Indonesia, jauh lebih berharga dibandingkan dengan gepokan duit dari negara sampeyan.

Sekarang begini Pak Xi Jinping, sampeyan marah atau tidak, kalau kapal kapal dari negara saya nyelonong masuk ke wilayah laut negara sampeyan tanpa izin lalu saya ambilin ikan di laut negara sampeyan.

Lalu negara saya bilang, laut negara sampeyan secara sejarah nusantara sesuai sejarah wilayah kekuasaan kerajaan Majapahit adalah milik negara saya. Pasti sampeyan marah semurka murkanya juga kan?

Tentu pak Xi Jinping dapat mempertimbangkan permasalahan ini, negara sampeyan harus menghormati dan mengakui keputusan yang sudah ditetapkan bersama bahwa ZEE Indonesia termasuk perairan laut Natuna adalah milik negara saya.

Kalau memang ada persahabatan diantara negara kita, maka kalau yang namanya sahabat tentunya tidak berlaku kurang ajar, dan harus mengedepankan kehormatan negara masing masing.

Saya harap negara sampeyan dapat mengerti dan segera meminta maaf kepada negara kami atas tindakan yang kurang berkenan dan tidak mengenakan tersebut.

Tentunya negara sampeyan mengetahui hubungan mesra tali persahabatan diantara kedua negara kita. Oleh karena itu, ketegasan negara saya terkait wilayah ZEE Indonesia termasuk perairan laut Natuna agar dapatnya dihormati, dan perbuatan negara sampeyan ( Tiongkok) yang mengklaim wilayah perairan laut Natuna agar tidak diulangi lagi.

Kemudian dengan legowo mengakui bahwa wilayah tersebut adalah milik negara saya (Indonesia). Demikian tulisan saya ini semoga dapat dipedomani.

Sigit Eka Pribadi.
NB ; Ini hanya sekedar Artikel opini ya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun