Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Politik

Gibran dan Bobby Maju Pilkada, Benarkah Bukan Politik Dinasti?

16 Desember 2019   18:39 Diperbarui: 16 Desember 2019   18:42 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bobby, Gibran Dan Presiden RI Jokowi | Dokumen milik Globalplanet.news.com

Politik Dinasti masih menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kancah perpolitikan Indonesia. Politik dinasti dapat diartikan sebagai sebuah kekuasaan politik yang dijalankan oleh sekelompok orang yang masih terkait dalam hubungan keluarga.

Warisan kharismatik, kesuksesan, pamor maupun pengaruh sosok orang tua dan keluarga yang berhasil menjadi figur figur pemimpin di Indonesia, masih menjadi andalan bagi keturunannya yang maju dalam konstestasi Pemilu Pilpres, Pilkada maupun Pileg di Indonesia.

Bisa dilihat bagaimana pengaruh kharismatik Presiden Soekarno, menjadi salah satu keberhasilan Megawati Soekarno Putri menjadi Pemimpin dinegeri ini.

Mungkin kalau Megawati bukan putri dari Presiden Soekarno maka belumlah tentu Megawati berhasil menjadi pemimpin di negeri ini dan masih bisa eksis memimpin partainya hingga saat ini.

Kalau bukan pengaruh besar dari kharismatik dan kehebatan ayahnya, tentunya cukup berat bagi Megawati untuk bertarung dalam kancah politik Indonesia.

Seperti halnya Gibran Rakhabuming Raka putra Presiden RI Jokowi dan Bobby Nasution menantu Presiden RI Jokowi, keduanya bakal maju dalam gelaran Pilkada di wilayah pencalonannya masing masing.

Meskipun Presiden Jokowi menampik dengan tegas bahwa Gibran dan Bobby maju dalam Pilkada karena keinginan sendiri dan tidak ada kaitannya dengan hubungan pertalian keluarga ataupun dengan politik dinasti.

Namun bila dilihat secara fakta tetap saja masih ada pengaruh hubungan pertalian keluarga di antara Gibran, Bobby dan Jokowi.

Andaikata Gibran dan Bobby tak ada hubungan keluarga dengan Presiden Jokowi, mungkin partai pengusung mereka akan berpikir seribu kali untuk mengusung Gibran dan Bobby.

Atau akan cukup berat bagi Gibran dan Bobby bersaing ketat dengan kandidat kandidat yang lainnya dalam ajang Pemilu Pilkada.

Karena Gibran dan Bobby ada hubungan pertalian keluarga dengan Presiden RI Jokowi, mana berani partai pengusung mengambil resiko menolak anak presiden dan menantu presiden maju dalam Pilkada, istilahnya kalau berani menolak maka bisa panjang urusannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun