Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Fenomena "Bisnis Lendir", Garuda, dan BUMN

15 Desember 2019   20:54 Diperbarui: 15 Desember 2019   20:59 608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar dokumen milik Netralnews.com

Tak dapat dipungkiri berbagai jenis prostitusi tetap mewarnai kehidupan sehari hari, seiring perkembangan zaman yang dinamis jenis prostitusi turut mengikuti kemajuan teknologi. Bahkan istilah prostitusi lebih popular dengan sebutan Bisnis lendir.

Prostutitusi atau bisnis lendir juga memiliki tingkatan dan jenisnya, ada yang kelas bawah, kelas menengah hingga kelas atas, dari dipinggir jalan hingga online. Bahkan kini juga ada jenis prostitusi bisnis lendir LGBT.

Yang jelas pada umumnya yang berlaku adalah  para pelaku bisnis lendir ini selalu menjadikan wanita sebagai obyek dagangan dengan bertujuan menyasar para lelaki hidung belang dan peran mucikari atau germo sangat menentukan berhasil tidaknya transaksi.

Meskipun bisnis lendir banyak yang dilakukan secara terselubung, tetap saja bisnis ini laris manis bak kacang goreng, menyasar semua kalangan bahkan kalangan publik figur seperti pejabat dan artis ada yang turut terlibat juga didalamnya.

Fakta adanya temuan kasus prostitusi online yang melibatkan artis dan terakhir dugaan adanya bisnis lendir yang terjadi di perusahaan BUMN yaitu di PT Garuda memang menegaskan bahwa prostitusi sepertinya tidak ada akan pernah mati.

Simbiosis mutualisme, saling membutuhkan diantara para pelaku bisnis lendir menjadikan langgengnya bisnis lendir ini di berbagai belahan dunia.

Peredaran pundi pundi uangnya juga tidak sedikit, transaksinya bisa mencapai ratusan juta rupiah bahkan bisa mencapai milyaran rupiah.

Sementara itu pihak pemerintah Indonesia juga sudah berupaya keras dalam rangka memberantas prostitusi bisnis lendir ini, namun eksistensinya memang sungguh luar biasa.

Diberantas satu, tumbuh lagi, upaya yang dilakukan pemerintah layaknya menguras lautan saja, seperti kerja percuma, karena kuatnya akar yang mencengkram dimana mana.

Namun setidaknya pemerintah sudah bekerja luar biasa, memberantas jenis jenis prostitusi bisnis lendir ini, dan mengurangi sedikit demi sedikit pertumbuhannya.

Tapi ada satu persoalan penting bagi pemerintah, yaitu ketika dugaan bisnis lendir mulai terkuak di dalam tubuh sendiri, maka inilah yang harus jadi perhatian khusus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun