Penulis jadi terkekeh-kekeh sendiri melihat reaksi komentar para followers medsos twitter, facebook dan instagram Kompasiana.
Komentarnya banyak yang lucu-lucu dan didominasi nyinyiran, dan kebanyakan menyangka artikel penulis adalah sebagai berita Kompasiana, termasuk juga mungkin artikel ini.
Inilah yang menegaskan, bahwa ternyata perilaku yang berlaku pada Warganet ini sudah menjadi kebiasaan dalam keseharian.
Perilaku tersebut menyebabkan sikap pragmatis, sehingga menyebabkan Warganet masih kurang dalam memahami informasi yang beredar didunia maya.
Kurangnya kemauan dalam minat baca dan kurangnya menggali wawasan dalam literasi digital sehingga sangat melatari maraknya perilaku hanya baca judul langsung nyinyir, baca sebaris langsung nyinyir.
Padahal kalau Warganet dapat membaca sampai tuntas isi informasi berita dan opini tersebut, komentar yang terlontar tidak seperti yang dinyinyirkan. Bahkan mengetahui perbedaannya apakah yang dibaca itu adalah informasi berita atau opini.
Tapi semua berbanding terbalik, karena memang inilah realitanya yang terjadi, Warganet sudah kadung berperilaku maha benar Warganet dengan segala nyinyirannya.
Sejatinya menyoal perilaku tersebut, bagaimana menyikapinya, bagaimana Warganet dapat bersikap bijak, kembali dari masing-masing individu Warganet sendiri yang menyadarinya bersama.
Semoga bermanfaat.