Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Mengatasi Si "Trouble Maker" yang Merusak Team Work

27 Juli 2019   14:15 Diperbarui: 28 Juli 2019   00:01 966
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi teman yang bertipe Trouble Maker | Shutterstock.com

Di setiap lingkup dunia pekerjaan terkadang ada saja rekan kerja yang bertipikal The Trouble Maker (si pembuat masalah). Bahkan karena perilakunya yang Trouble Maker tersebut berimbas juga pada Tim Work dan kinerja karyawan lainnya dan secara umum sebenarnya kinerja perusahaan.

Sehingga tercetuslah julukan Trouble Is A friend ( teman adalah masalah). Selalu saja ada masalah bila berhubungan kerja dengannya misalnya tidak solid dalam tim kerja, semaunya sendiri dan mau enaknya saja dalam pekerjaan.

Tentu saja tidak dapat dipungkiri si Trouble Maker ini membuat jengkel siapa saja. Tipe Trouble Maker ini selalu menyusahkan, bahkan dengan segala cara dia berusaha bertahan di Zona nyamannya sendiri.

Prinsipnya yang mau enak sendiri menjadikan duri yang membuat nyeri suasana kondusif dalam lingkup pekerjaan dan sangat cerdik dan pintar sekali mengklamufasekan dirinya dari penilaian pimpinan ataupun dihadapan pimpinan.

Bahkan yang lebih sering terjadi seringkali si Trouble Maker ini dapat beruntung lepas dan lolos dari masalah yang dibuatnya akan tetapi malah orang lain yang kena imbasnya bahkan anda sendiri yang terkena imbas perilakunya tersebut.

Tak pelak hal ini semakin membuat Jealous saja dan menjadi sangat antipatif bila berurusan dengannya, daripada kena getahnya gegara perilakunya lebih baik menghindar dan serta tidak berurusan dengannya.

Tentu saja kalau sudah begitu malah membuat si Trouble Maker semakin digjaya dan merasa menang di tempat kerja tersebut serta semakin terus menjadi-jadi meneror dengan segenap ulahnya.

Semakin membuat malah kitanya yang tidak tahan dengan ulah si Trouble Maker ini dan malahan resign dari perusahaan, waaahh bakal girang banget si Trouble Maker ini karena telah menang dari anda dan bangga sekali si Trouble Maker menjadi The Champion. Jadi tetaplah bertahan dan segera cari cara untuk mengatasinya.

Memang biasanya si Trouble Maker ini sangat sulit sekali terdeteksi oleh unsur pimpinan, skill mumpuni yang dimilikinya layaknya patih sengkuni dalam mencari muka pada pimpinan dan triknya menyelematkan diri dari masalah yang sengaja dibuatnya sangat jitu.

Nah, berkaitan dengan ini ada sedikit pengalaman penulis dalam rangka mengatasi si Trouble Maker ini.

Namun dengan catatan dalam hal ini penulis sangat menegaskan syarat utama bahwa si Trouble Maker yang sudah memenuhi sesuai kriteria yang dijabarkan dalam tulisan ini dalam lingkup kerja sudah sampai taraf yang sangat mengganggu keutuhan tim work, sehingga memang harus perlu diatasi, maka perusahaan dalam hal ini unsur pimpinan perlu tau mengenai perilaku dirinya yang sebenarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun