Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Perlunya Fresh Graduate Menyadari yang Butuh Kerja Itu Siapa?

26 Juli 2019   18:02 Diperbarui: 19 April 2021   18:07 1387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dilema besaran penghasilan Fresh Graduate | Idntimes.com


Berbicara tentang Fresh Graduate maka artinya berbicara tentang lulusan perguruan tinggi dengan gelar Diploma atau Sarjana yang baru saja mendapatkan ijazah.

Ada anggapan juga tentang masa tenggang Fresh Graduate adalah masa 6 bulan setelah lulus kuliah setelah masa itu bukan lagi Fresh Graduate.

Namun ada juga anggapan bahwa Fresh Graduate adalah orang sudah lulus dari perguruan tinggi tapi belum bekerja atau belum punya pengalaman kerja.

Terlepas dari kedua definisi itu tidaklah jadi soal, yang jelas Fresh Graduate tengah ngetrend saat ini. Apalagi terkait berapakah besaran gaji atau penghasilan yang layak diterima dalam rangka terjun ke dunia kerja.

Banyaknya pendapat terkait besaran gaji Fresh Graduate jadi pro dan kontra, namun yang paling sering jadi masalah sebenarnya berapa sih pakemnya standar gaji untuk para Fresh Graduate.

Sedikit sudut pandang ini akan coba penulis bagikan, Tentunya Fresh Graduate meskipun dari lulusan lembaga pendidikan terkenal sekalipun ataupun nilai terbaik sekalipun dalam memasuki dunia kerja sangat perlu mengukur potensi dirinya dan tujuannya melamar pekerjaan tersebut.

Fresh graduate perlu menyadari siapa sih yang sebenarnya butuh dari sisi ini, kalau perusahaan/instansi akan santai saja menyikapinya, meskipun dari satu sisi perusahaan/instansi yang menawarkan kebutuhan pekerja namun kalau memang tidak menemukan yang dibutuhkan dan cocok dengan visi misinya, hal ini tidak akan memberi impact/dampak berarti bagi mereka.

Ini karena perusahaan/instansi akan masih bisa berjalan seperti biasa sambil terus melihat peluang membuka lagi lapangan kerja karyawan/pegawai di kemudian hari.

Jadi sebenarnya para Fresh Graduate harus sadar dan mengukur diri, siapa sih sebenarnya yang lebih butuh pekerjaan itu, tentunya dapat dipastikan terkait hal ini yang lebih butuh adalah para Fresh Graduate, bukannya perusahaan/instansi yang butuh Fresh Graduate.

Sehingga dalam hal ini para Fresh Graduate tidak serta merta langsung memasang tarif mahal pada pelaku dunia usaha/perusahaan/instansi dalam melamar pekerjaan, padahal belum lagi kerja tapi sudah mematok harga tinggi.

Boleh saja Fresh Graduate berargumen kualitas dirinya layak dibayar mahal karena lulusan perguruan tertinggi ternama dan menyatakan tidak perlu ragu dengan kemampuan intelegensianya dan yakin bisa berbuat memajukan perusahaan/instansi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun