Mohon tunggu...
Gandi
Gandi Mohon Tunggu... -

Seorang yang senang menulis dan mendesain

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Sepak Bola, Harga Diri dan Emosi

10 Februari 2016   11:29 Diperbarui: 10 Februari 2016   12:02 630
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk level negara, berapa kali menjuarai Piala Dunia adalah ukuran-ukuran yang selalu coba dicapai. Sampai berapa kali tampil di Piala Dunia bagi negara dengan kekuatan kelas dua pun bisa menjadi tolok ukur kebanggaan dan harga diri.

Memang, saya dulu juga kesal diejek jika kalah sampai belasan gol dalam pertandingan sepak bola di halaman rumah, atau diejek kakak kelas yang menang dalam pertandingan Class Meeting, bahkan sekolah lain dalam Porseni.

Ya, sepak bola sebagai sebuah permainan memang sederhana, seru, dan menyenangkan. Tapi ketika sepak bola dimainkan, ia tidak lagi sederhana, karena tak bisa untuk tak melibatkan emosi. Anda akan dengan ikhlas bergembira ketika membuat gol dan tim anda menang, tapi situasinya akan sulit untuk bisa tetap gembira ketika gawang anda kebobolan dan anda merasa sulit untuk membalasnya.

Keadaan inilah yang membuat kesederhanaan permainan hilang, dan keadaan ini pula yang membuatnya bisa dikemas menjadi bisnis bahkan industri. Harga diri.

*) gambar


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun