Pangeran  Nuku yang dikenal dengan nama aslinya Muhammad Amiruddin Kaicil Paparangan, dari Tidore adalah salasatu pahlawan nasional Indonesia. Nuku merupakan pemimpin sekaligus salah satu Raja yang berhasil melawan  VOC ( Verenigde Oost-Indische atau Perusahan Dagang Hindia Timur ).
Pada  awal abad ke 16 Maluku sohor sebagai kepulauan Rempah - rempah yang  menjadi sasaran pada pedagang Eropa  untuk mendapatkan cengkih dan buah pala. Setelah menaklukan  Malaka pada  1511, setibanya Portugis di Banda dan Ambon, kemudian membangun basis  di Ternate tahun 1512, sedangkan orang-orang Spanyol tiba di Tidore pada  1521. Diperkirakan 100 tahun penjajah menguasai rempah - rempah di  tanah Maluku.
Melihat situasi itu, Raja-Raja di Timur tidak  menerima  dan tidak diam, kekayaannya dirampas oleh penjajah Eropa, tanpa  terkecuali Nuku. Kerena itu Nuku dan pengikutnya kemudian  mulai  melakukan pengaruh dibeberapa daerah di kawasan Timur, untuk  membangkitkan semangat perlawanan rakyat di Timur Indonesia, pengaruh  Nuku tidak hanya di Tidore, tetapi mencakup beberapa daerah seperti  Halmahera, Raja Ampat, Gam Rage hingga sampai pesisir Utara Papua.
Setelah Nuku melakukan konsolidasi politik melewati laut dengan Armada  Kora - Kora, Nuku kemudian mengumpulkan pasukan dan Armada Perang untuk  menggempur pasukan Belanda di Pasifik, pertempuran laut yang hebat itu akhirnya dimenangkan oleh pangeran Nuku dan pengikutnya. Kemenangan dan  keberhasilan Pangeran Nuku di Pasifik  juga sebagai bentuk balasan atas  kekalahan Adipati Unus dan Laksamana Kaumal Hayati di selatat Malaka dalam melawan penjajah.