Mohon tunggu...
Kapitha Indonesia
Kapitha Indonesia Mohon Tunggu... Editor - Baik

Orang Baik dan suka menulis, mudah bergaul dengan siapa saja.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Keruntuhan Malaka oleh Portugis hingga kemenangan Sultan Nuku di Pasifik

12 April 2018   12:04 Diperbarui: 28 Juni 2021   22:08 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pangeran  Nuku yang dikenal dengan nama aslinya Muhammad Amiruddin Kaicil Paparangan, dari Tidore adalah salasatu pahlawan nasional Indonesia. Nuku merupakan pemimpin sekaligus salah satu Raja yang berhasil melawan  VOC ( Verenigde Oost-Indische atau Perusahan Dagang Hindia Timur ).

Pada  awal abad ke 16 Maluku sohor sebagai kepulauan Rempah - rempah yang  menjadi sasaran pada pedagang Eropa  untuk mendapatkan cengkih dan buah pala. Setelah menaklukan  Malaka pada  1511, setibanya Portugis di Banda dan Ambon, kemudian membangun basis  di Ternate tahun 1512, sedangkan orang-orang Spanyol tiba di Tidore pada  1521. Diperkirakan 100 tahun penjajah menguasai rempah - rempah di  tanah Maluku.

Melihat situasi itu, Raja-Raja di Timur tidak  menerima  dan tidak diam, kekayaannya dirampas oleh penjajah Eropa, tanpa  terkecuali Nuku. Kerena itu Nuku dan pengikutnya kemudian  mulai  melakukan pengaruh dibeberapa daerah di kawasan Timur, untuk  membangkitkan semangat perlawanan rakyat di Timur Indonesia, pengaruh  Nuku tidak hanya di Tidore, tetapi mencakup beberapa daerah seperti   Halmahera, Raja Ampat, Gam Rage hingga sampai pesisir Utara Papua.

Setelah Nuku melakukan konsolidasi politik melewati laut dengan Armada  Kora - Kora, Nuku kemudian mengumpulkan pasukan dan Armada Perang untuk  menggempur pasukan Belanda di Pasifik, pertempuran laut yang hebat itu akhirnya dimenangkan oleh pangeran Nuku dan pengikutnya. Kemenangan dan  keberhasilan Pangeran Nuku di Pasifik  juga sebagai bentuk balasan atas  kekalahan Adipati Unus dan Laksamana Kaumal Hayati di selatat Malaka dalam melawan penjajah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun