Mohon tunggu...
Sibenyu
Sibenyu Mohon Tunggu... -

Ketika Benyu Menjadi Benar Maka Benyu Adalah Benar, Ketika Benar Menjadi Benyu Maka Benar Adalah Benyu.... Nah Lho

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ketika Ucapan Itu di Counter SBY dan Terhenti

13 Februari 2017   09:16 Diperbarui: 13 Februari 2017   09:29 4073
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Membaca artikel di media mainstream kok benyu terkadang tertawa lebar yah,. dan kadang juga bingung, ini media mainstream kok seperti blog dan mirip cuitan. begitu guman hati benyu. karena mereka saat ini pemberitaanya condong mengikuti media sosial seperti yang kita nikmati di blog-blog seperti kompasiana ini. apalagi saat ini judulnya semakin lebay-lebay, huffff....." dan kini malah banyak wartawan yang ikutan menulis di media sosial.(blog)

Benyu adalah salah satu dari sekian banyak, bahkan jutaan pembaca media sosial di Indonesia. ingin rasanya benyu menanggapi artikel di media mainstream yang hanya bisa bercuit. lho kok bercuit, iya benar, mereka (media mainstream) sekarang sukanya bercuit, Benyu akan bilang, "hey bro Anda media mainstream lho, masa judulnya lebay dan isinya alay begitu." apa tidak malu dengan nama besar media Anda? tapi sudahlah. mereka sedang cari makan, kalau kita kan tidak. huhahuha...

kali ini kita akan membahas tentang ucapan tokoh yang anti klimaks, (termasuk Ahok,SBY dan banyak lagi.) mengapa di sebut anti klimaks,? karena semua hanya sebuah ucapan yang tidak pernah menyentuh substansi penyelesaian atau solusi, namun menjadi kebiasaan karena terus menerus di muat media mainstrem dan menjadi topik hangat, di sini media sosial ikut bermain dan yang terjadi media mainstream justru mengikuti permainan media sosial. aneh ya sobat. jangan-jangan media mainstream mau pada bangkrut.

Dalam diskusi antara benyu dan sobat-sobit, kita sempat membahas pemahaman tentang menulis, bagaimana pentingnya menulis satu artikel analisa yang baik. bagaimana bertutur kalimat yang sopan, dan banyak lagi, yang tidak kalah penting adalah substansi atau pokok isi bahasan artikel. oya,.kemarin benyu di kenalkan dengan seorang penulis handal, katanya sih katanya mantan wartawan di sini yang kini menepi membuat satu posisi tersendiri. huhahuha...

Benyu dan dia ngalor-ngidul ke kanan dan ke kiri membicarakan tentang artikel politik yang menjadi isu hangat nasional. siapa lagi kalau bukan membicarakan SBY, Ahok dan the Presiden Jokowi. dan sesekali juga kita memang mau tidak mau terselipkan tentang parpol penguasa. karena jika membicarakan atau mendiskusikan tiga tokoh itu maka yang muncul adalah politik dan partai politik. yang menarik adalah ketika benyu mencoba mengaitkan dengan isu SBY yang ingin bertemu Jokowi. dengan bijak si bos yang mantan wartawan itu mengatakan. jangan terlalu jauh dahulu dalam menganalisa.

Dia salah satunya mencontohkan tentang Ahok tadi sobat. dan menurut benyu yang senang dengan "hanya ucapan tanpa kejelasan solusi bukan hanya ahok." banyak tokoh di negri ini yang sama dengan ahok.seperti benyu sebut di atas, mungkin itulah ciri tokoh kita. dalam hal ini benyu menyebut sensasi yang tiada henti.

Dia mengatakan telah terjadi banyak kekeliruan, banyak penulis kita yang berharap mendapat artikel penuh bobot namun hasilnya tidak maksimal. dan itulah yang menjadi ganjalan atau keresahan terhadap dunia penulisan saat ini, dia mengajarkan analisa harus one by one dari benang awal untuk memperbaiki kebenaran terlebih dahulu. setelah benang merah di temukan, maka selanjutnya melangkah pada benang selanjutnya.

Tidak ada yang melarang semua orang untuk menuliskan artikel dengan kemampuan daya fikir serta wawasan analisa. karena itu merupakan kebebasan dalam berpendapat. semua terlindungi oleh undang-undang. namun perlu di ketahui, dalam hal ini potensi kerusakan pola pikir dan potensi kebablasan analisa akan semakin jauh karena penulis-penulis tersebut hanya mengandalkan hits "ucapan kalimat tokoh" tanpa memikirkan esensi pembahasan sesungguhnya. dan analisa awal mencari pokok permasalahan itu menjadi sangat penting. itulah yang di sebut benang merah.

Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok adalah tokoh yang lugas dengan ceplas-ceplosnya. siapa tidak minggir dengan ucapan ahok yang terkenal jujur,? semua tokoh yang berlawanan dengan dirinya langsung saja mendapat counter attack sebuah komentar.di dalam forum resmi maupun di luar forum yang formil, Ahok selalu berucap lugas, namun apakah komentar dan ucapan Ahok tersebut menyelesaikan masalah dan mendapat solusi.? tidak, yang ada hanya menambah isu baru yang tiada henti dan tanpa solusi.

Yang menarik saat ini ucapan dan komentar kontroversial Ahok terhenti di tangan Maruf Amin dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). dalam hal ini kita di buatnya ber teka-teki. Ucapan ahok ini terhenti karena siapa.? SBY atau karena Maruf Amin. Ahok mengatakan " akan melaporkan Maruf Amin karena berbohong dan telah berkomunikasi dengan SBY terkait fatwa MUI. Ahok meminta maaf dan baik itu Ahok, pengacara, maupun jaksa serta hakim tidak lagi membahas ini.satu hal yang terjadi adalah SBY telah mengcounter ucapan ahok.

Bagaimana kita akan tahu siapa yang berhasil menghentikan ucapan Ahok jika semua berhenti, lalu ucapan ahok ini menghasilkan apa. atau hanya seperti biasa yang tidak ada apa-apa dan hanya membuat sensasi pada media? inilah pokok inti yang selama ini telah terjadi pada tokoh-tokoh kita saat ini. Tanpa solusi dan kepastian, papa minta saham, perseteruan menteri, saling sindir, dan banyak lagi contoh kalimat yang telah menghiasi media tanpa arah jelas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun