Mohon tunggu...
Siauw Joen Kiong
Siauw Joen Kiong Mohon Tunggu... Pandita Buddha

Saya seorang pemuka agama, suka mengisi kelas Dhamma dan ceramah di beberapa vihara, saat ini juga sedang membina warga binaan di lapas cipinang.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Dari Toxic ke Asik: Gimana Dhamma Ngomongin Soal Teman?

28 Juli 2025   12:28 Diperbarui: 28 Juli 2025   20:11 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dari Toxic ke Asik: Gimana Dhamma Ngomongin Soal Teman?

Di era digital sekarang, punya banyak teman itu mudah. Cukup klik "follow" atau "add friend" --- dan boom! Kita terhubung. Tapi, pernah gak sih kamu merasa kesepian meskipun dikelilingi banyak orang? Atau lebih buruk lagi, merasa lelah setelah hangout karena pergaulan ternyata lebih "toxic" daripada menyenangkan?

Yup, dunia pertemanan gak selalu semanis filter Instagram. Ada yang suka manfaatin, ada yang doyan ngegas, bahkan ada yang diam-diam ngejatuhin. Lalu, gimana sih ajaran Buddha alias Dhamma melihat soal pertemanan? Bisa gak sih kita bedain mana teman yang layak dijaga dan mana yang perlu di-ghosting demi kesehatan batin?

Empat Tipe Teman menurut Dhamma

Dalam Siglovda Sutta, Sang Buddha menjelaskan empat jenis teman, dan bagaimana membedakan mana teman sejati dan mana yang cuma numpang eksistensi:

1. Teman Seperti Bunga Musim

Datang saat kamu senang, hilang saat kamu susah. Mereka hanya mau berbagi kesenangan, bukan penderitaan.

2. Teman Seperti Bayangan

Selalu ikut ke mana pun kamu pergi, tapi bukan karena peduli. Mereka hanya ingin keuntungan pribadi.

3. Teman Sejati

Ada dalam suka dan duka, jujur meski pahit, dan mendorongmu ke arah yang lebih baik. Mereka gak cuma hadir saat kamu butuh, tapi juga saat kamu ingin berubah.

4. Teman Sejati Spiritual (Kalyana-mitta)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun