Di era digital sekarang, punya banyak teman itu mudah. Cukup klik "follow" atau "add friend" --- dan boom! Kita terhubung. Tapi, pernah gak sih kamu merasa kesepian meskipun dikelilingi banyak orang? Atau lebih buruk lagi, merasa lelah setelah hangout karena pergaulan ternyata lebih "toxic" daripada menyenangkan?
Yup, dunia pertemanan gak selalu semanis filter Instagram. Ada yang suka manfaatin, ada yang doyan ngegas, bahkan ada yang diam-diam ngejatuhin. Lalu, gimana sih ajaran Buddha alias Dhamma melihat soal pertemanan? Bisa gak sih kita bedain mana teman yang layak dijaga dan mana yang perlu di-ghosting demi kesehatan batin?
Empat Tipe Teman menurut Dhamma
Dalam Siglovda Sutta, Sang Buddha menjelaskan empat jenis teman, dan bagaimana membedakan mana teman sejati dan mana yang cuma numpang eksistensi:
1. Teman Seperti Bunga Musim
Datang saat kamu senang, hilang saat kamu susah. Mereka hanya mau berbagi kesenangan, bukan penderitaan.
2. Teman Seperti Bayangan
Selalu ikut ke mana pun kamu pergi, tapi bukan karena peduli. Mereka hanya ingin keuntungan pribadi.
3. Teman Sejati
Ada dalam suka dan duka, jujur meski pahit, dan mendorongmu ke arah yang lebih baik. Mereka gak cuma hadir saat kamu butuh, tapi juga saat kamu ingin berubah.
4. Teman Sejati Spiritual (Kalyana-mitta)