Mohon tunggu...
Siahaan Agnes
Siahaan Agnes Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Agnes Sartika Siahaan merupakan nama lengkap saya. saya adalah seorang mahasiswa. saya memiliki hobi bermain musik, bernyanyi, dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Eksistensi Ugamo Malim di Kalangan Masyarakat Batak Toba

22 April 2024   23:15 Diperbarui: 22 April 2024   23:26 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

5. Mangan Mapaet; proses peribadatan yang bertujuan untuk meminta penghapusan dosa.

6. Sipaha sada.

7. Sipaha Lima; ritual mempersambahkan sesaji besar. 

8. Mamasumasu; upacara pemberkatan untuk orang yang menikah.

9. Marpangir; peribadatan yang bertujuan untuk melakukan penyucian diri dengan mandi bersama memakai jeruk purut. (Gulo & Siregar 2020, 45

Dalam mempertahankan keeksisan agama Malim, tentu para penganutnya agama ini pernah mengalami tantangan. Di tengah budaya yang zaman sekarang yang semuanya sudah serba modern, orang-orang yang menganut agama Malim tetap mempertahankan keeksisan adat dan budaya Batak Toba melalui nilai-nilai keyakinan dan berbagai ritus yang terdapat dalam agama Malim. 

Modernitas yang membawa budaya, rasional, dan globalisasi serta mempertanyakan identitas masyarakat dan individu, menjadi tantangan bagi  masyarakat yang menganut agama Malim yang menekankan adat dan budaya sebagai keyakinan dan kepercayaan. Melalui perkembangan yang terjadi, arus modernisasi dan globalisasi tidak sepenuhnya mampu mengurangi nilai-nilai religius yang sudah lama dihidupi oleh agama Malim tapi mereka justru semakin eksis dan semakin menyebar hingga ke kota.

Salah satu cara yang dilakukan oleh komunitas ini untuk menjaga eksistensi budaya Batak yang sudah melekat adalah dengan tetap setia memakai ornamen-ornamen, pakaian tradisional dan musik tradisional dalam upacara keagamaan. Mereka tampil di masyarakat dengan menampilkan ciri khas mereka baik adat maupun kebudayaan Batak tanpa terpengaruh oleh nilai-nilai yang dibawa oleh modernitas dan arus globalisasi (Gulo & Siregar 2020, 44-45).

Sumber Acuan:

Gultom, Ibrahim. 2010. Agama malim di tanah batak. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Siregar, Dapot, dan Yurulina Gulo. 2020. Eksistensi Parmalim Mempertahankan Adat dan Budaya Batak Toba di Era Modern. Anthropos: Jurnal Antropologi Sosial dan Budaya, 6(1): 41-51.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun