Mohon tunggu...
Si Eka
Si Eka Mohon Tunggu... wiraswasta -

segambreng

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hei Hei Kamu

7 Juni 2014   06:20 Diperbarui: 20 Juni 2015   04:53 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14020715421840806998

[caption id="attachment_340896" align="alignnone" width="500" caption="he hei - dok.pribadi"][/caption]

hei, hei, kau yang ada di balik dinding sana
aku tahu, kamu baru saja mengintipku kan
lalu lincah sembunyi lagi seperti hendak menggoda
sejenak kulihat kilat matamu dan senyummu yang menawan

hei, hei, yang hadir di masa yang jenaka ini
ketahuilah bahwa kami lebih menginginkanmu
karena irama pulsus dari tubuhmu jauh lebih merdu
ketimbang seribu citra dan luapan janji-janji

hei, hei, sari kehidupan kami
pilihlah jalan sendiri,  pada saatnya nanti
tapi sekarang biar kami alasi dulu jalanmu
untuk berlari dan lompati batu-batu

hei, hei, senyawa dari cinta sederhana
mendekatlah, nyatakan dirimu ada
lalu di saat itu, menarilah di batas benar dan salah
tapi hati-hati tergelincir lalu hilang arah

hei hei, hoi hoi, hei hei,
pada saat Tuhan hembuskan nafasNya untukmu, tahan sejenak, jangan buru-buru dilepas lagi. simpan sedikit untuk memberi kehidupan deret gladiola di halaman kita nanti,
sisakan panasnya untuk mengusir kepalsuan yang mengotori nurani,
tetapkan janjimu denganNya, jangan pernah diingkari,
sesanggupnya, kami temani

--06062014, dekat denyut nadimu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun